PERAMPOKAN

Pedagang Pasar di Terminal Akap Dirampok, Petugas Jaga: Menodongkan Senjata, Mundurlah Awak

Kriminal | Jumat, 19 Juni 2020 - 04:12 WIB

Pedagang Pasar di Terminal Akap Dirampok, Petugas Jaga: Menodongkan Senjata, Mundurlah Awak
Garis Polisi melintang di Pasar Terminal Akap di salah satu warung pedagang yang dirampok Kamis (18/6/2020) dinihari.(SOFIAH/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Salah seorang pedagang sayur mayur di Pasar Induk Terminal Akap, Payung Sekaki, Pekanbaru, pada Kamis (18/6/2020) pagi dikabarkan dirampok oleh komplotan bersenjata api. Akibatnya korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Hingga kini, lapak tempatnya berjualan pun masih dipasang garis polisi. Diketahui, insiden itu terjadi pukul 04.00 WIB. Korban yang berjualan kentang dan kol dikabarkan terluka akibat terkena tembakan dari senjata api.


Melihat pelaku menggunakan senjata tajam dan bahkan senjata api, membuat pedagang lain tak berani memberi pertolongan. Uang pelaku pun raib digondol.

Menurut keterangan seorang petugas jaga pasar, Simatupang mengatakan, saat kejadian dirinya mendengar teriakan maling.

"Saya datangi ke sana. Begitu menodongkan senjata mundurlah awak," sebutnya.

Katanya, pelaku menggunakan sepeda motor NMax warna putih. 

"Ada tiga orang pelaku. Berboncengan. Dia kabur lewat pintu sini. Sepertinya ke arah Sigunggung," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP dan mendalami kejadian yang menimpa pedagang sayur itu.

"Tadi saya dan anggota sudah ke TKP untuk melakukan olah TKP. Sementara akibat insiden itu korban yang diketahui bernama LS (45) masih berada di RS Prima sebab pada paha kirinya mendapat luka yang diduga serangan dari pelaku curas," terangnya.

Menurutnya, tiga orang pelaku itu masih lidik. Berdasar informasi korban dan saksi diketahui  tiga orang laki-laki yang menggunakan diduga senjata api, satu pucuk senpi laras panjang, dan dua pucuk senpi laras pendek.

Laporan: Sofiah (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook