JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Densus 88 Anti Teror Polri masih melakukan pengembangan kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, dengan tersangka RMN. Upaya pengejaran terhadap jaringan-jaringan teroris lainnya terus dilakukan guna mencegah terulangnya aksi teror.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, setelah bom bunuh diri tersebut. Densus 88 sudah mengamankan 4 terduga teroris lainnya. 3 ditangkap di Banten, dan 1 lainnya di Jawa Tengah.
“Pasca kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Medan, dari tim Densus 88 sudah mengamankan 4 orang,” kata Dedi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11).
Dedi menuturkan, saat ini Densus 88 masih mendalami jaringan dari keempat orang ini. Sejauh ini baru dapat dipastikan, 3 orang yang diamankan di Banten termasuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). “Dugaan sementara keterlibatan tiga orang yang di Banten adalah dugaan jaringan JAD Banten. Kemudian yang di Jawa Tengah masih dikembangkan,” imbuhnya.
Keempat tersangka ini diamankan lantaran pernah mengikuti idad atau latihan militer. “Ada juga yang sudah mengikuti perang bersama ISIS di Syria. Saat ini sedang dikembangkan oleh tim Densus 88,” tukas Dedi.
Sebelumnya, Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara, menjadi sasaran bom bunuh diri, Rabu (13/11) pagi. Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi pada pukul 08.45 WIB. Pelaku diduga satu orang dengan menggunakan jaket ojek oline.
“Ya betul saat ini sedang dilaksanakan olah TKP oleh Densus dan Polda SU . Menunggu hasil investigasi lanjut,” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh JawaPos.com, kronologi kejadian berawal saat pelaku yang menggunakan jaket ojek online masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasional (Bag Ops). Sesampai di sana, dua meledakkan diri dan mengakibatkan korban jiwa luka-luka.
Seperti Kasi Propam luka di bagian tangan, Pekerja Harian Lepas (PHL), J. Purba di bagian wajah, anggota Propam dan anggota piket bagian operasional. Sedangkan, pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri, saat ini sedang dilaksanakan pengamanan dan penyelidikan.
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com