(RIAUPOS.CO) -- Hoax yang berkaitan dengan virus korona dan Islam terus bertebaran di media sosial. Di antaranya menyebut bahwa penduduk Cina yang takut virus tersebut tiba-tiba ikut Salat Jumat meski salah kiblat. Kabar itu disertai video salat jamaah yang meluber hingga ke jalan.
"Saat para muslimin sholat Jum’at di Cina, yang bukan muslim ikut salat, dengan harapan bisa ikut berdoa agar terhindar dari virus corona, karena mereka yakin do’a orang Islam manjur," begitu penggalan narasi yang disebar akun Facebook Jahman Karim kemarin (bit.ly/IkutSalat). Jahman juga menuliskan bahwa orang-orang Cina itu salat mengikuti gerakan iman dan jamaah yang lain. Namun, mereka tidak tahu tentang kiblat sehingga membuat barisan tersendiri dengan menghadap sesuka hati.
Video yang sama beredar di YouTube. Diunggah oleh kanal Hery Hermawan Official pada 8 Februari 2020. Judul video itu berbunyi, Takut Ancaman Virus Korona. Warga Ikuti Gerakan Sholat Jumat Berjamaah.
Namun, ada kejanggalan jika video itu dikaitkan dengan wabah virus corona. Sebab, tidak ada satu pun jamaah yang mengenakan masker. Begitu juga orang-orang yang merekam aktivitas salat jamaah tersebut. Sama sekali tidak menunjukkan bahwa Cina sedang waspada wabah corona.
Penelusuran menggunakan situs YouTube DataViewer mengarah ke kanal milik Deshabhimani yang mengunggah video tersebut pada 7 Juni 2019. Judulnya ditulis dalam bahasa Malayalam, India, yang kalau diartikan berbunyi, Doa Idul Fitri, Yiwu (China). Artinya, salat jamaah dalam video itu adalah Salat Idul Fitri yang berlangsung di Kota Yiwu, Provinsi Zhejiang Tengah. Di kolom keterangan juga disebutkan, video itu diambil secara langsung dari Facebook milik Mak Mohamed yang berasal dari Kozhikode, India.
Kanal Deshabhimani diketahui milik surat kabar Malayalam dari organ Komite Negara Partai Komunis India yang berhaluan Marxis. Situs resminya juga memuat video yang sama untuk memperjelas maksud pengambilan gambar tersebut. Rupanya, tujuan Mak Mohamed mengunggah video itu sebagai bantahan atas tuduhan bahwa Cina melarang orang beragama untuk melakukan ibadah.
Video itu ditujukan ke salah satu politikus Bharatiya Janata Party (partai nasionalis) yang menuduh Cina tidak mengizinkan segala bentuk kegiatan keagamaan. Termasuk salat dan peribadatan di gereja-gereja. Selengkapnya, Anda bisa membaca informasi itu dan melihat posting-an Facebook milik Mak Mohamed di bit.ly/VideoBantahan.
F A K T A
Potongan video yang disebar akun Facebook Jahman Karim menunjukkan masyarakat muslim Cina di Yiwu sedang melaksanakan Salat Idul Fitri pada Juni 2019. Tidak ada kaitannya dengan wabah virus corona yang mulai merebak pada Desember 2019.(jpg)