DR MUHAMMAD AFIEF PERWIRA SETIA SPB FICS (RS AWAL BROS PEKANBARU)

Benjolan di Payudara (1)

Kesehatan | Minggu, 30 Oktober 2022 - 10:00 WIB

Benjolan di Payudara (1)
dr Muhammad Afief Perwira Setia SpB FICS (RS Awal Bros Pekanbaru) (ISTIMEWA)

Anatomi
Payudara adalah suatu kelenjar yang secara embriologi merupakan modifikasi dari kelenjar keringat, dan asal muasalnya dari ektoderm embrio. Sementara unsur lemak dan elemen serat/fibrosanya berasal dari lapisan mesoderm embrio. Payudara manusia mulai tumbuh sejak janin berada di dalam rahim di bulan ke-2 kehamilan, dan terbentang dari ketiak sampai dengan lipat paha. Sebagian besar jaringan payudara akan menghilang, namun menetap di daerah pektoral (dada depan), area normalnya payudara nantinya berada. Pada pertumbuhannya lebih lanjut akan dipengaruhi oleh hormon dari kelenjar hipofisis dan ovarium.

Payudara secara anatomi normal terhampar dari setinggi tulang iga ke-2 sampai tulang iga ke-6. Dengan batas sebelah dalam (medial) yaitu tulang dada (taju pedang) dan batas luar (medial) sampai ke linea aksilaris anterior, suatu garis imajiner yang memanjang di depan lipat lengan. Jaringan payudara meluas yang terdiri dari komponen kulit, otot dan lemak menempati bagian tubuh antara iga ke-3 sampai iga ke-7.


Bagian dasarnya melekat pada fasia (pelapis otot) pektoral. Jaringan payudara pada umumnya juga meluas ke lipatan di lipat lengan/ketiak. Payudara disokong oleh penyangga berupa ligamen. Di bagian bawah puting terdapat lemak bebas yang didalmnya terdapat duktus laktiferus yang melebar membentuk ruangan sinus, sebagai tempat menyimpan ASI.

Payudara diperdarahi oleh arteri cabang dari arteri mammaria interna yang  mendarahi tepi dalam, arteri thorakalis lateralis (mamaria eksterna) mendarahi bagian luar, arteri thorako-akromialis yang mendarahi bagian dalam, dan arteri thorako-dorsalis mendarahi otot latissimus dorsi (otot terluas di area punggung). Pembuluh darah balik/vena payudara berjalan bersama dengan pembuluh limfe yang bermuara ke kelenjar getah bening yang tersebar di area fascia dan menyatu bersama lapisan lemak hingga ke lipat lengan.

Sistem pembuluh-pembuluh inilah yang nantinya banyak terlibat dalam proses penyebaran anak sebar pada tumor ganas payudara.  

Kelainan Payudara
Berbagai kelainan di payudara dapat berupa kelainan fungsi, infeksi, sampai dengan neoplasia. Payudara sangat dipengaruhi sistem hormonal, menjadikannya cenderung mengalam pertumbuhan neoplastic berupa benjolan (jinak maupun ganas). Mayoritas kanker payudara terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara memiliki densitas tinggi di area tersebut. Dalam penentuan lokasi kanker payudara, payudara dibagi menjadi empat kuadran, yaitu kuadran lateral atas, lateral bawah, median atas, dan median bawah.

Sebagai suatu organ tubuh yang memiliki fungsi genital sekunder, payudara menjadi aset berharga terutama bagi kaum perempuan. Kecemasan akan munculnya berbagai kelainan yang melibatkan payudara di lain pihak justru meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dan pelacakan dini akan adanya kelainan.

Kelainan utama yang paling diwaspadai selama ini adalah benjolan di payudara, dengan lebih spesifiknya lagi tumor hingga kanker payudara. Berdasarkan data dari Globocan tahun 2020, diperoleh bahwa terdapat 11,7 persen  kejadian baru kanker payudara pada perempuan. Menempati urutan pertama sebagai kanker dengan kasus baru terbanyak saat ini. Sementara angka kematian akibat kanker payudara adalah menempati urutan ke-5 (6,9 persen) dari seluruh kematian yang disebabkan oleh kanker.

Jenis Benjolan di Payudara
Secara umum, benjolan yang berasal dari jaringan payudara terbagi menjadi benjolan jinak dan benjolan ganas (kanker). Pasien dengan keluhan benjolan pada payudara (pada umumnya perempuan) akan datang menemui dokternya dengan kecemasan terkait kemungkinan benjolan payudara ganas. Untuk memastikan kemungkinan keganasan pada payudara, bukan merupakan hal yang sederhana. Keganasan pada payudara dipengaruhi faktor risiko yang beranekaragam dan membutuhkan pemeriksaan lengkap, bertahap dan terperinci.

Modalitas pemeriksaan yang dibutuhkan dalam penegakan diagnosis keluhan benjolan pada payudara meliputi 3 hal berikut:
1. Pemeriksaan klinis (penggalian riwayat yang lengkap dan pemeriksaan fisik yang baik).
2. Pemeriksaan radiologi yang meliputi (USG payudara sampai dengan mamografi).
3. Pemeriksaan histopatologi, yaitu pemeriksaan jaringan tumor payudara untuk memastikan jenis tumor, derajat keganasannya hingga komponen histokimiawi-nya.

Benjolan pada payudara pada perempuan di usia muda, tidak nyeri, benjolan yang dapat digerakkan, membesar lambat dan mengalami perubahan ukuran saat memasuki periode haid pada umumnya akan dianggap suatu benjolan yang jinak. Walaupun secara definitif, baku emas dari konfirmasi ganas atau jinaknya suatu tumor adalah dari pemeriksaan histopatologi di instalasi patologi anatomi. Sebaliknya, benjolan pada payudara yang cepat membesar, disertai nyeri, tidak dipengaruhi siklus haid, disertai munculnya tukak atau perlukaan di permukaan kulit dan ada tanda penyebaran tumor adalah kumpulan tanda dan gejala yang paling memungkinkan menunjukkan keganasan.

(bersambung)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook