Imunisasi MR Tanpa Pemaksaan

Kesehatan | Selasa, 28 Agustus 2018 - 13:40 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascapertemuan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Tanah Air akhir pekan lalu di Jakarta.

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

Pemprov Riau akan mengumpulkan seluruh bupati dan walikota se-Riau guna menindaklanjuti imunisasi Measles Rubella (MR). Waktu yang sudah berjalan hampir sebulan dalam pemberian vaksin dari India tersebut, di Riau realisasinya masih sangat rendah, baru 13 persen dari target 95 persen.

Adanya kekhawatiran masyarakat yang enggan anaknya diimunisasi MR serta penolakan beberapa daerah, menurut Kepala Diskes Riau Hj Mimi Yuliani Nazir merupakan hal yang wajar. Namun pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, tetap melaksanakan program imunisasi MR tersebut tanpa ada pemaksaan.

‘’Artinya bagi masyarakat yang menyadari arti penting imunisasi tersebut bagi kesehatan anaknya, silahkan imunisasi, namun bagi yang enggan juga tidak apa-apa,” kata Mimi kepada Riau Pos, Senin (27/8).

Pelaksanaan Imunisasi MR yang berpegang pada surat Kemenkes RI, edaran Kemendagri, dan Fatwa MUI. Maka di Provinsi Riau tetap berjalan dan sudah mendapat arahan dari pemerintah pusat. Menindaklanjutinya pemprov akan mengumpulkan bupati/wako, kadiskes, kadisdik, MUI, kadisnaker, kadis DPMPTSP se-Riau.

‘’Seluruhnya kami undang untuk duduk bersama setelah pertemuan di pusat. Diharapkan Pemkab/Pemko dapat menyepekati pelaksanaan imunisasi sesuai aturan,” harapnya.

Diskes Riau tegas Mimi tetap menjalankan imunisasi kepada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun tersebut. Meskipun masih rendah realisasinya namun kadiskes optimis waktu hingga akhir September dapat terlaksana imunisasi yang lebih tinggi nantinya dengan mendekati target sampai 95 persen.

‘’Sekarang 13,7 persen, mudah-mudahan bisa digenjot dengan waktu sampai akhir September nanti,” sambungnya.

Diungkapkan Mimi, imunisasi MR yang dicanangkan pemerintah melalui program kesehatan sangat besar artinya masyarakat. Sebab ia juga sudah bertemu dengan salah satu orang tua dari 80 lainnya yang anaknya menderita Rubella. “Mereka bercerita anaknya ada yang tuli, juga dampak lainnya karena terserang Rubella ini,” pungkasnya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook