JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Setiap perempuan disarankan untuk mewaspadai gejala kanker payudara. Siapapun yang sudah menstruasi atau haid, berpotensi terkena kanker payudara.
Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Bedah dari RS Universitas Indonesia (RSUI) dr Aris Ramdhani. Dalam keterangan resmi, dr Aris menekankan pada pentingnya melakukan pencegahan dan deteksi dini dengan mewaspadai adanya benjolan.
“Semua perempuan yang sudah mulai menstruasi berisiko terkena kanker payudara, karena ada hubungan antara kanker payudara dengan semakin lama dengan paparan estrogen,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/12/2022). Ia menekankan pentingnya melakukan pencegahan dengan deteksi dini. Cara yang paling efektif adalah dengan melakukan Sadari (Periksa Payudara Sendiri).
Waspadai Benjolan dan Kelainan
Pemeriksaan Sadari ini sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. Jika mendapati adanya kelainan pada payudara, maka harus secepat mungkin memeriksakan diri ke ahli medis. Beberapa kelainan dan benjolan harus diwaspadai. Apa saja?
1. Ada benjolan di payudara atau ketiak atau leher.
2. Perubahan kulit menebal, mengkerut, atau menjadi seperti jeruk purut.
3. Perubahan letak dan bentuk puting.
4. Keluar cairan dari puting bukan pada saat menyusui.
5. Nyeri pada payudara.
6. Luka sekitar puting yang tidak sembuh.
Cara Mencegah
Dokter Aris mengatakan untuk mencegah kanker payudara, konsultasi ke dokter sebaiknya tidak hanya saat adanya kelainan. Bagi perempuan yang berusia lebih dari 40 tahun (direkomendasikan sejak usia 25 tahun) hendaklah melakukan pemeriksaan klinis payudara secara rutin ke dokter. Sementara bagi perempuan berusia 20-an tahun dapat mengunjungi dokter satu kali tiap dua tahun dan usia 30-an sekali setahun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman