Waspada Gejala Polio, Masa Inkubasi hingga Terjadi Lumpuh 7-21 Hari

Kesehatan | Selasa, 22 November 2022 - 04:00 WIB

Waspada Gejala Polio, Masa Inkubasi hingga Terjadi Lumpuh 7-21 Hari
ILUSTRASI. Kemenkes menyebutkan, masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari. Dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari. Berikut gejala seseorang terinfeksi polio. (BBC) (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Indonesia berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) polio setelah 1 kasus ditemukan di Pidie, Aceh. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan cara penularan polio terjadi dengan cara Fecal-Oral. Polio menyebar melalui kontak orang ke orang.


“Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui faeces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk,” tegas Maxi dalam keterangan virtual baru-baru ini.

 

Gejala, Tanda dan Masa Inkubasi

Laman Kemenkes menyebutkan, masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari. Dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari.

Kebanyakan orang terinfeksi (90 persen) tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.

Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi.

 

Belum Ada Obatnya

Tidak ada obat untuk polio, yang ada hanya perawatan untuk meringankan gejala. Terapi fisik digunakan untuk merangsang otot dan obat antispasmodic diberikan untuk mengendurkan otot-otot dan meningkatkan mobilitas.

Meskipun ini dapat meningkatkan mobilitas, tapi tidak dapat mengobati kelumpuhan polio permanen. Apabila sudah terkena polio, tindakan yang dilakukan yaitu tatalaksana kasus lebih ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin dan penderita dirawat inap selama minimal 7 hari atau sampai penderita melampaui masa akut.

Penemuan dini dan perawatan dini untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah bertambah beratnya cacat. Kasus polio dengan gejala klinis ringan di rumah, bila gejala klinis berat diruju ke RS.

Tidak ada yang tahu mengapa hanya sebagian kecil infeksi menyebabkan kelumpuhan. Beberapa faktor risiko utama yang diidentifikasi yang meningkatkan kemungkinan kelumpuhan pada seseorang yang terinfeksi polio, seperti diantaranya defisiensi imun, kehamilan, pengangkatan amandel (tonsilektomi), suntikan intramuscular misalnya obat-obatan, olahraga berat dan cedera.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook