Indonesia KLB Polio setelah Kasus di Aceh, Kenali Gejala dan Penularannya

Kesehatan | Sabtu, 19 November 2022 - 20:20 WIB

Indonesia KLB Polio setelah Kasus di Aceh, Kenali Gejala dan Penularannya
vaksin Polio. (DOK.RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Satu kasus polio ditemukan di Pidie, Aceh. Kementerian Kesehatan RI langsung menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.

“Kemenkes RI akan memberikan keterangan pers KLB polio di Indonesia pada Sabtu (19/11/2022),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Jumat (18/11/2022) malam.


Seperti apa penyakit polio, gejala dan penularannya?

Dalam laman Kemenkes, masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari. Kebanyakan orang terinfeksi (90 persen) tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali.

Gejala Polio

Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.

Gejala penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

Polio non-paralisis dapat menyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.

Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.

Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.

Cara Penularan

Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui feses di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.

Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan.

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat ‘diam-diam’ menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook