PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KETIKA pasien tidak memiliki kendaraan untuk membawanya ke tempat fasilitas kesehatan atau karena keluarga pasien tidak memiliki waktu untuk mengantarkan dan mendampingi pasien ke rumah sakit karena sibuk bekerja, maka home care merupakan solusi yang tepat dilakukan untuk kelanjutan perawatan pasien.
Manager Keperawatan Rumah sakit Awal Bros Panam Ns Syafni Skep kepada Riau Pos menjelaskan home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
‘’Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan klien dan keluarganya. Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan klien dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan. Karena itulah home care ini ada,’’ ujar Syafni.
Home care dalah segala tindakan yang dilakukan kepada pasien oleh tenaga kesehatan sebagai kelanjutan dari tindakan yang dilakukan di rumah sakit atau bersifat panggilan. Tindakan ini dilakukan di rumah atau tempat tinggal pasien. Pelayanan home care ini melibatkan berbagai tenaga yang berkompetensi di bidang masing-masing, diantaranya dokter, baik dokter umum, maupun dokter spesialis, perawat,fisioterapi,laborat, apotik. Pelayanan ini bisa dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri.
Dijelaskan Syafni, pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan sistem pelayanan keperawatan di rumah (home care nursing dikarenakan home care memberikan perasaan aman karena berada di lingkungan yang dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing dan perlu adaptasi. Home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan perawatan klien.
‘’Home care bisa meningkatkan kemandrian pasien dan keluarga dalam melakukan pemeliharaan kesehatan, meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan sebagainya,’’ katanya.
Perlu dijelaskan, lanjut Syafni, lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Keperawatan yang dapat dilakukan dengan melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio-- psiko-sosio-spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, dan melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan pasien baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
Ada beberapa bentuk pelayanan home care yang bisa dilakukan yakni terapi fisik, terapi okupasi, terapi gerak untuk pasien orthopedic, specific medical condition, maternity, newborn, and pediatric care, kehamilan/pre natal, kehamilan beresiko : DM, hipertensi, ketergantungan obat, AIDS, ibu baru (primi gravida), bayi : kelahiran dengan trauma, premature, post partum : perawatan luka section secarea, perineum, anak-anak private care, gerontic case management, educational program, konsultasi gizi berupa menu diit khusus bagi beberapa penderita penyakit tertentu : menu diit diabetes, menu diit hipertensi.
Sementara tindakan yang dilakukan bisa berupa pengukuran tanda-tanda vital; pemasangan atau penggantian selang lambung (NGT); pemasangan atau penggantian kateter; perawatan luka dekubitus atau ulcer dan jenis luka lainnya; penghisapan lendir dengan atau tanpa mesin; pemasangan peralatan oksigen; penyuntikan (IM, IV, Sub kutan); pemasangan atau penggantian infus; pengambilan preparat laboratorium (urin, darah, tinja, dan lain-lain); pemberian huknah; perawatan kebersihan diri (mandi, keramas, dan lain-lain); latihan atau exercise, fisioterapi, terapi wicara, dan pelayanan terapi lainnya; transportasi klien; pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan perawatan kesehatan; konseling pada kasus-kasus khusus; konsultasi melalui telepon; memfasilitasi untuk konsultasi ke dokter; menyiapkan menu makanan; menyiapkan dan membersihkan tempat tidur; memfasilitasi terhadap kegiatan sosial atau mendampingi; memfasilitasi perbaikan sarana atau kondisi kamar atau rumah.
‘’Saat melakukan home care, kita turun secara tim. Dimana di dalamnya terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat dan penunjang medis (laboratorium. Tim juga dilengapi dengan fasilitas kesehatan seperti peralatan termasuk mobil ambulance,’’ jelasnya. Kunjungan ke rumah dari seorang dokter dan atau paramedis sebagai satu team amat bermanfaat bagi penderita karena dapat meningkatkan pemahaman yang menyeluruh diri penderita yang dengan itu akan dapat memberikan pilihan yang terbaik untuk penderita yang dirawat, selain itu juga akan meningkatkan kepuasan penderita yang pada akhirnya akan mepercepat proses perbaikan, atau memberikan yang terbaik pada pasien dan atau keluarganya.
‘’Program home care menekankan pada perawatan informal oleh keluarga dan bukan menjadi bergantung pada tenaga medik atau paramedik selamanya. Program home care adalah program yang terencana, dilakukan sesuai kebutuhan penderita, profesional, ada tujuannya dan dapat dievaluasi. Pelayanan home care yang kita lakukan, selain mengunjungi rumah pasien dan melakukan perawatan, home care Rumah sakit Awal Bros juga menerima konsultasi melalui telepon. Kapan saja pasien dan keluarga memerlukan konsultasi kesehatannya tetap kita terima, tetap kita layani,’’ tegasnya.***
(Laporan HENNY ELYATI, Pekanbaru)