KOTA (RIAUPOS.CO) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menyebut jumlah kunjungan pasien balita yang mengalami batuk atau kesukaran bernafas mencapai 1.197 orang hingga Februari 2019. Laporan terbanyak berada di Puskesmas Harapan Raya sebanyak 288 orang.
“Balita yang terserang batuk ini berdasarkan laporan Puskesmas kepada Diskes Kota,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pekanbaru, Maisel Fidayesi kepada Riau Pos, Senin (11/3).
Dikatakan Maisel, Dinkes juga memperoleh laporan dari pukesmas lainnya, yakni Pekanbaru Kota sebanyak 144 anak, Sail 125 anak, Payung Sekaki 118 anak, Karya Wanita 147 anak, Tenayan Raya sebanyak 91 anak, Limapuluh sebanyak 86 anak, rawat inap Sidomulyo sebanyak 71 anak, Sidomulyo sebanyak 57 anak dan Langsat 73 anak.
Selain masalah batuk, Maisel mengatakan, mendapat laporan kasus pneumonia. Untuk usia di bawah satu tahun terdapat 18 anak terdiri dari 16 laki-laki dan dua perempuan.
“Sedangkan untuk kasus pneumonia umur satu sampai lima tahun ada 62 kasus, terdiri dari 36 anak laki-laki dan 26 anak perempuan. Untuk pneumonia berat tidak ada,” jelasnya.
Penyakit pernafasan paling banyak menyerang anak-anak karena sistem imunitas yang tidak sekuat orang dewasa. Untuk itulah, Maisel mengingatkan masyarakat menjaga kondisi fisik anak supaya tidak mudah terserang penyakit. Apalagi dengan adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti sekarang ini.
“Paling sering menyerang anak-anak, karena kondisi tubuhnya rentan. Untuk itulah, orangtua perlu perhatikan kondisi anak dan rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat,” ujarnya.
Dengan kondisi karhutla sekarang ini, Maisel menyebut tidak menutup kemungkinan anak-anak terserang berbagai penyakit seperti batuk, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) hingga pneumonia.
“Selain karhutla, banyak faktor yang mempengaruhi seperti pola hidup yang tidak sehat, makanya anak-anak maupun orang tua harus menjaga kesehatan, karena penyakit bisa menyerang siapa saja,” tutupnya. (*1/fas)
(Laporan MARIO KISSAZ, Kota)