Satu Pasien Negatif, 8 Masih Diobservasi

Kesehatan | Rabu, 11 Maret 2020 - 08:11 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Satu pasien suspect corona yang dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sejak Selasa (3/3) lalu, akhirnya dipulangkan, Selasa (10/3). Pasien tersebut negatif virus corona berdasarkan hasil uji sampel yang dilaksanakan oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta.

Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi mengatakan, sebelum dipulangkan, keluarga dari pasien sudah diberikan penjelasan oleh tim dokter. Hal tersebut dilakukan agar keluarga tidak cemas lagi.


"Satu pasien suspect corona yang pertama kami rawat sejak Selasa (3/3) lalu sudah boleh pulang. Dari hasil uji sampel, yang bersangkutan negatif virus corona," katanya.

Dengan pulangnya satu pasien tersebut, saat ini RSUD Arifin Achmad tinggal merawat tiga pasien suspect corona. Untuk hasil uji sampel ketiganya, pihaknya masih menunggu hasil dari Litbangkes. "Yang kami rawat di ruang isolasi hanya tinggal tiga pasien lagi," ujarnya.

Sementara itu, satu pasien suspect corona yang selama ini dirawat di RSUD Dumai kondisinya mulai membaik. Meskipun masih berada di ruang isolasi, namun pasien dengan inisial Mr A tersebut sudah tidak lagi memakai selang infus. "Alhamdulillah satu pasien suspect corona di Dumai sudah membaik. Infusnya sudah dicopot, tapi masih di ruang isolasi karena hasil pemeriksaan sampel belum keluar," katanya.

Meski pun ada satu pasien yang kondisinya membaik, namun saat ini di Riau terdapat dua pasien tambahan suspect corona. Yakni di Bengkalis dan Indragiri Hilir.

"Ada dua lagi yang suspect, saat ini dirawat di RSUD Bengkalis dan Rumah Sakit Purihusada,Tembilahan. Total ada delapan pasien suspect corona di Riau saat ini. Dua di Bengkalis, dua di Tembilahan, tiga di RSUD Arifin Achmad dan satu di Dumai," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, selain di tiga rumah sakit rujukan di Riau, beberapa rumah sakit swasta di Riau juga sudah disiapkan untuk menangani pasien suspect corona. "Rumah sakit swasta juga sudah kami minta untuk bersiap jika rumah sakit rujukan yang ada tidak bisa menampung pasien suspect corona. Pihak rumah sakit swasta juga sudah menyatakan kesiapannya," ujarnya.

Mimi menjelaskan, bahwa memang masa inkubasi virus corona tersebut selama 14 hari. Namun dalam kurun waktu 14 hari tersebut, daya tahan tubuh kuat, maka virus tidak bisa berkembang menjangkiti manusia.

"Untuk itu, daya tahan kita harus terus dijaga. Caranya dengan melakukan perilaku hidup sehat, dengan makan makanan bergizi, olahraga, istirahat cukup serta tidak merokok," ajaknya.

Kegiatan tersebut, menurut Mimi, jauh lebih baik dilakukan daripada masyarakat panik dengan membeli masker dalam jumlah banyak. Kemudian menimbun makanan sebagai bentuk antisipasi.

"Jadi kami ingatkan sekali lagi, masyarakat tidak perlu panik. Justru hal ini yang akan membuat psikologis terganggu. Lebih baik lakukan hal-hal yang positif yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh," ujarnya.

Pasien di Bengkalis Bertambah RSUD Bengkalis kembali merawat satu lagi pasien suspect corona. Pasien ini dibawa setelah melalui pemeriksaan di Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Selat Baru saat kembali dari Malaysia, Senin (9/3) petang. Plt Direktur RSUD Bengkalis Ersan Saputra mengatakan saat diperiksa petugas, pasien memiliki gejala, demam, batuk dan radang tenggorokan. "Dari pemeriksaan ini kemudian dari pelabuhan pasien dirujuk ke RSUD Bengkalis. Langsung dilakukan perawatan suspect corona dan ditempatkan di ruangan isolasi," ungkap Ersan kepada Riau Pos, Selasa (10/3).

Hasil pemeriksaan pihak rumah sakit pasien memiliki penyakit pnuemonia atau radang paru-paru. Namun penanganan pasien ini tetap diwaspadai penanganan suspect corona karena pasien baru pulang dari Malaysia yang juga terjangkit virus corona.

"Riwayatnya memang dia memang memiliki penyakit radang paru-paru, dan baru pulang dari luar negeri. Sehingga perawatan yang dilakukan berupa perawatan antisipasi virus corona sesuai SOP yang ada," tambahnya.

Ersan menegaskan setiap mereka yang baru tiba di Bengkalis jika memiliki gejala umum seperti demam, batuk, dan radang tenggorokan akan diwaspadai suspect corona. Jadi akan dilakukan observasi langsung di RSUD Bengkalis dan ditempatkan di ruangan isolasi. "Mereka yang suspect bukan berarti positif corona. Tetapi kita waspadai dan lakukan perawatan suspect sampai nantinya keluar hasil pemeriksaan labor dari sampel yang diambil untuk menentukan apakah positif corona atau tidak," tambahnya.

Ersan yang juga Kepada Dinas Kesehatan Bengkalis itu meminta masyarakat tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan terhadap virus corona ini. Yang penting tetap jaga kesehatan diri. Jika batuk harus jaga etika dengan menutup mulutnya saat berada di tempat umum.

"Yang terpenting rajin mencuci tangan sesering mungkin. Bagi yang pilek dan batuk wajib menggunakan masker saat beraktivitas," tambahnya.

Dengan bertambahnya kemarin satu orang yang dirawat di RSUD Bengkalis. Berarti sudah dua pasien saat ini berada di ruang isolasi RSUD Bengkalis suspect corona. Namun hasil pemeriksaan petugas kondisi pasien ini semakin membaik. Apalagi pasien yang dirawat sejak Sabtu kemarin.

"Alhamdulilah pasien tersebut kondisinya membaik. Demam sudah tidak ada sesak napas sudah berkurang, karena memang riwayat penyakitnya radang paru paru tapi penanganannya tetap penanganan suspect corona," tegasnya.(sol/*1/esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook