Asupan Gizi Seimbang saat Puasa

Kesehatan | Minggu, 10 Juni 2018 - 12:14 WIB

Asupan Gizi Seimbang saat Puasa
Jumiati Suryani Amd Gz.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berpuasa di bulan Ramadan merupakan salah satu kewajiban umat Islam yang harus dilaksanakan. Saat kita melaksanakan ibadah puasa, perubahan waktu makan tentu saja berbeda dari hari biasa.

Karena ketika berpuasa asupan seseorang hanya akan terpenuhi ketika saat sahur, berbuka puasa dan setelah Salat Tarawih. Ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja tubuh kita.

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

‘’Perubahan waktu makan saat puasa harus diimbangi dengan asupan gizi yang seimbang agar tidak menyebabkan gangguan pencernaan serta masalah kesehatan lainnya. Umumnya ketika berpuasa makanan sehat akan diabaikan, dan lebih memilih makanan yang mengenyangkan. Pada prinsipnya, tubuh tetap memiliki keperluan gizi yang sama dengan saat kita tidak berpuasa,’’ ujar Ahli Gizi RS Awal Bros Pekanbaru Jumiati Suryani Amd Gz, Jumat (8/6).

Asupan gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai keperluan tubuh, aktivitas fisik dengan mempertimbangkan prinsip keanekaragaman dan variasi dalam memilih makanan. Keperluan gizi tersebut meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan cairan.

Pemilihan karbohidrat kompleks seperti beras merah, roti gandum, sereal, oat dan kentang dapat dicerna tubuh secara bertahap sehingga dapat menjaga kenaikan kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Pemilihan makanan berprotein tinggi banyak terdapat pada daging, ikan, ayam tanpa kulit, telur, kacang kacangan dan olahannya.

Untuk lemak, pilihlah sumber lemak tak jenuh seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak bunga matahari dan minyak zaitun. Sementara keperluan vitamin, mineral dan serat banyak terdapat pada buah dan sayur. Makanan kaya serat juga dicerna perlahan oleh tubuh untuk memberi rasa kenyang lebih lama dan dapat mencegah kenaikan asam lambung.

Selain itu keperluan cairan juga saat berpuasa penting untuk mencegah dehidrasi di siang hari. Jika jumlah yang disarankan per hari adalah 2 liter atau 8 gelas, Anda bisa membagi pemenuhannya antara waktu sahur, buka, dan malam menjelang tidur.

Tips Memilih Makanan

Mengurangi makan gorengan dan lauk yang digoreng lainnya. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat seperti tumis, pepes, kukus, atau panggang. Gorengan dan makanan berlemak juga lebih berat serta sulit dicerna oleh tubuh sehingga meningkatkan asam lambung dan memicu gangguan pencernaan.

Tidak berlebihan mengonsumsi makanan yang terlalu manis saat berbuka. Berbuka dengan makanan manis secara berlebihan dapat meningkatkan kadar glukosa secara signifikan dan membuat Anda kesulitan mengontrol nafsu makan.

Sedangkan saat berbuka, makanlah beberapa butir kurma segar untuk menormalkan kadar gula darah yang turun selama berpuasa.

Tidak telalu banyak makan makanan yang pedas. Makanan pedas dapat memicu panas dalam, gangguan pencernaan, dan rasa panas di ulu hati. Konsumsi makanan pedas berlebihan dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kerusakan pada dinding lambung.

Menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh karena dapat memicu buang air kecil berlebihan. Akibatnya  jadi mudah haus saat berpuasa. Ganti kopi dan teh dengan air putih, jus buah segar tanpa gula, atau air kelapa untuk mencukupi kebutuhan cairan.

Berbukalah dengan air putih hangat dan beberapa butir kurma segar. Jika ingin minum es, beri jeda sekitar 5 hingga 10 menit saat perut sudah lebih stabil. berbuka dengan minuman dingin sebenarnya dapat membuat perut kaget dan berkontraksi berlebihan, bahkan kram. Karena itulah banyak yang merasa perutnya melilit setelah berbuka dengan minuman dingin.***

Laporan HENNY ELYATI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook