JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Varian Omicron Covid-19 kembali bermutasi menjadi XBB.1.5. Varian ini dijuluki varian ‘kraken’ dan sudah menular di 28 negara. Mayoritas kasus di AS didominasi varian ini. Varian Covid ini pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu. Dengan cepat menjadi jenis yang dominan di AS.
“Dijuluki varian kraken oleh beberapa orang, melonjak ke seluruh negara dan kini telah diidentifikasi di setidaknya 28 negara lain,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dilansir dari NDTV, Jumat (9/1/2023).
XBB.1.5 adalah turunan dari subvarian omicron XBB yang merupakan persilangan antara dua galur sebelumnya yakni BA.2.75 dan BA.2.10.1. Varian XBB asli telah menyebabkan gelombang infeksi di negara-negara termasuk Singapura dan India sejak WHO pertama kali menyuarakan keprihatinannya Oktober lalu. Seberapa cepat XBB.1.5 menyebar?
Meskipun terhitung hanya 1 persen dari semua kasus Covid pada awal Desember, perkiraan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan bahwa varian ini melonjak menjadi jenis yang dominan pada akhir bulan, bertanggung jawab atas sekitar 41 persen dari semua infeksi.
“XBB.1.5 adalah sub-varian paling menular yang telah terdeteksi,” kata pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria van Kerkhove.
Pihak berwenang memperingatkan varian itu bisa jauh lebih luas dan berkembang biak secara diam-diam karena orang saat ini malas atau cuek melakukan tes. Di negara lain, proporsi infeksi yang disebabkan oleh XBB.1.5 tetap lebih rendah, meskipun gambarannya dapat berubah dengan cepat.
Perkiraan dari Wellcome Sanger Institute menemukan bahwa varian tersebut merupakan sekitar 4 persen dari infeksi Covid di Inggris pada pertengahan Desember, sementara Kanada menemukan beberapa kasus seperti itu. Para ilmuwan menunjukkan bahwa sub-varian memiliki kekuatan lebih kuat terhadap ACE2, reseptor kunci untuk virus, yang memungkinkannya untuk mengikat sel lebih mudah dan meningkatkan penularannya.
Apakah lebih berbahaya dari varian sebelumnya? Belum ada perbedaan signifikan dalam tingkat keparahan yang dilaporkan antara kasus yang disebabkan oleh XBB.1.5 dan varian sebelumnya. Namun, seperti strain lain, XBB.1.5 menunjukkan mampu menghindari kekebalan alami atau perlindungan sebelumnya yang diberikan oleh vaksin, dan menginfeksi kembali orang yang telah pulih dari serangan Covid sebelumnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman