Jangan Abaikan Nyeri Tenggorokan

Kesehatan | Rabu, 13 Januari 2016 - 16:00 WIB

‘’Kasus DRA sering ditemukan terhadap anak berusia 6-12 tahun. Anak laki-laki dan perempuan berpeluang sama. Namun, saudara sedarah dengan pasien DRA berpeluang lebih besar terserang daripada tanpa riwayat keluarga,’’ ujar Prof Dr dr Teddy Ontoseno SpA(K) SpJP seperti dilansir JPNN.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Kepala Divisi Kardiologi Departemen Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo Surabaya itu, pengobatan kepada pasien DRA tergolong jangka panjang. Terapi harus dilakukan secara berulang selama 3-5 tahun setelah pemberian dosis pertama. Langkah tersebut merupakan salah satu pencegahan agar DRA tidak memicu timbulnya PJR. Sayangnya, langkah itu masih belum berjalan efektif.

Faktanya, menurut pengamatan Teddy, sekitar 50 persen penderita DRA menderita infeksi berulang. Berdasar beberapa penelitian, PJR masih menjadi momok, terutama di









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook