WABAH CORONA

Meninggal Jelang Hasil Tes Swab Keluar di Meranti

Kepulauan Meranti | Senin, 31 Agustus 2020 - 09:46 WIB

Meninggal Jelang Hasil Tes Swab Keluar di Meranti

MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Kembali seorang suspect Covid-19 asal Kepulauan Meranti meninggal sebelum hasil tes swab keluar. Dia terpaksa dimakamkan dengan mengikuti protokol kesehatan, Jumat (28/8).  Pasien tersebut adalah warga Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putripuyu, berinisial Ny AR (44). Demikian disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKm kepada Riau Pos, Ahad (30/8).

"Iya seorang suspect Covid-19 telah meninggal dunia. Atas kejadian tersebut jumlah suspect yang meninggal sebelum hasil swab keluar itu bertambah jadi dua orang," ungkapnya.


Terhadap Ny AR, cerita Fahri jika sebelumnya pasien sempat menjalani perawatan di RSUD Bengkalis karena penyakit liver. Walaupun demikian selama dirawat pasien juga diketahui memiliki gejala pneumonia. Karena gejala tersebut pasien juga telah dilakukan pengujian menggunakan rapid test dan hasilnya reaktif.

"Pasien memiliki gejala sesak napas sehingga kami periksa menggunakan rapid dan hasilnya reaktif, dan ditetapkan menjadi suspect," ujarnya.

Pemeriksaan juga akan dilanjutkan dengan uji swab, hanya saja dikatakan Fahri, pasien meninggal sebelum pengambilan sampel swab dilakukan.

"Tetapi dia meninggal sebelum di-swab sehingga statusnya menjadi probable," ujar Fahri.

Dengan status probable, Fahri mengatakan jenazah pasien harus dimakamkan dengan protokol kesehatan sebagai bentuk antisipasi.

"Jadi karena dia statusnya suspect probable, maka pasien dimakamkan dengan protokol kesehatan, dan pihak keluarga juga sudah menyetujui," ujarnya.

Pasien dikatakan Fahri dimakamkan di pemakaman umum  di kampung halamannya. Sebagai tindakan antisipasi pihak puskesmas juga melakukan rapid test kepada anggota keluarga yang kontak erat dengan pasien.

"Seluruh keluarga juga sudah  di-rapid test dan hasilnya semua nonreaktif," jelas Fahri.

Di Kabupaten Kuansing, selama Agustus, terjadi peningkatan kasus Covid-19. Bahkan sejak kasus Covid-19 masuk ke Kuansing, bulan Agustus kasus tertinggi. Hal itu dibenarkan Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi ketika berbincang dengan Riau Pos. Menurut Mursini, peningkatan tersebut berasal dari klaster tahanan.

"Alhamduillah di Kuansing belum ada pasien positif yang meninggal. Kemarin tim gugus tugas Kuansing sudah mengumumkan tambahannya. Penambahan untuk Agustus sekitar 30 pasien. Kebayakan dari tahaanan," kata Mursini.

Bupati menambahkan, dari sekian banyak pasien yang dirawat, rata-rata terlihat bugar dan hampir tidak ada keluhan sakit. Kecuali pasien yang terkena cacar di tahanan.

"Sekarang, tahananan yang terkonfirmasi Covid-19 di aula Polres Kuansing sudah dipindahkan ke ruang pinere RSUD Telukkuantan. Bahkan ada yang juga dikirim ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.

Kalau untuk ruangan pasien Covid-19, bupati sudah menyiapkan Hotel Kuansing sebagai alternatif. Sehingga, jika suatu saat ada penambahan, bupati mempersilakan untuk menggukan bangunan hotel tersebut.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kuantan Singingi dr Amelia Nasrin mengatakan, saat ini 16 pasien positif Covid-19 tengah dirawat di pinere RSUD Telukkuantan. Jumlah itu merupakan total keseluruhan, termasuk dari pemindahan pasien yang sebelumnya di Polres Kuansing ke RSUD Telukkuantan.(sol/ali/mng/hsb/amn/wir/epp/kas/yas/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook