SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mengajukan tambahan kuota kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) solar subsidi kepada pemerintah pusat. Pasokan 4 ribu KL yang disalurkan setiap tahunnya belum memenuhi kebutuhan seluruh warga yang tersebar di sembilan kecamatan di kabupaten itu.
Namun berkas usulan penambahan kuota kebutuhan tersebut masih dievaluasi Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil. Jika memang sudah lengkap dan cocok akan ditandatangani untuk diajukan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepulauan Meranti Marwan, Selasa (28/3).
"Berkas usulan telah rampung yang disertai rincian peruntukannya. Namun masih dievaluasi Pak Bupati. Jika sudah disetujui akan diteruskan ke Kemen ESDM dan BPH Migas,"ungkapnya.
Berdasarkan pemetaan kebutuhan yang tertuang dalam berkas rencana usulan, saat ini kuota BBM solar yang disalurkan ke daerah tersebut tidak mencukupi, sehingga selalu menimbulkan kelangkaan.
"Tidak cukup. Makanya sering terjadi kelangkaan. Terlebih menyikapi kebutuhan UMKM dan para nelayan tradisional. Makanya usulan penambahan perlu dilakukan,"tuturnya.
Dari kuota rutin tahunan 4 ribu KL akan diusulkan penambahan sebanyak 11 ribu KL atas batas minimal kebutuhan daerah setempat. Selain menyasar cakupan kebutuhan nelayan dan UMKM, alokasi BBM itu juga nantinya diperuntukkan untuk menunjang operasional listrik desa, Puskesmas dan lain-lain.
Sejumlah nelayan Kepulauan Meranti mengaku sulit mendapatkan BBM solar bersubsidi sudah lama.
Namun, ada sebagian nelayanan yang berhasil mendapatkan BBM itu, namun dibatasi dua jeriken per bulan.
Hal itu ceritakan Iwan salah seorang nelayan Kecamatan Tebingtinggi. Tak jarang mereka tidak pergi menjaring karena kelangkaan BBM.
"Kami berharap pemerintah turun tangan. Jangan sampai kami tidak bisa melaut,"ungkapnya.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang