KONDISI RIL, TERNYATA NIHIL

Lapan Deteksi Titik Api di Rangsang

Kepulauan Meranti | Sabtu, 28 Desember 2019 - 08:30 WIB

KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti mengaku telah terima informasi Karhutla, Jumat (27/12) sore di Pulau Rangsang, Desa Repan, Kecamatan Rangsang.

"Iya kita dari BPBD terima informasi tersebut," kata Kasi Kasi Pemadam Kebakaran Permukiman Penduduk dan Gedung BPBD  Kepulauan Meranti  Eko Setiawan, kepada Riau Pos.


Diungkapkannya, dilakukan pemantauan dari aplikasi KLHK tidak terdeteksi titik api di lokasi yang dimaksud. Namun beda ketika dipantau melalui aplikasi Lapan data satelit peginderaan jauh Terra, Aqua Modis, dan SNPP, terdapat titik api di sana dengan tingkat kepercayaan 48 persen berwarna kuning.

Tepatnya di titik koordinat 0°57’59.3”N 103°00’27.2”E. Mengingat titik lokasi sangat jauh dari pusat kabupaten, pihaknya mengaku telah berkordinasi dengan pihak kecamatan, desa dan MPA daerah setempat. 

"Kita telah berkordinasi dengan pihak kecamatan, hingga MPA untuk mencari terhadap kebenaran titik api di lokasi yang dimaksud. Jika benar adanya, kami akan kabari," ujarnya.

Selang beberapa menit setelah itu sekira pukul 18:30 WIB awak media kembali menerima informasi dari Kasi Karhutla dan Kecelakaan, BPBD Kepulauan Meranti, Ekaliptus. Menurutnya setelah dilakukan pengecekan di lokasi terkait oleh Babinsa, MPA dan anggota Polsek Rangsang ternyata tidak ada titik api di sana. 

Memang dalam beberapa pekan terakhir Satgas Karhutla Kepulauan Meranti  gencar-gencarnya melakukan sosialisasi Karhutla. Terlebih menyikap informasi yang dipublikasi oleh BMKG jika 2020 akan terjadi kemarau

panjang berlarut tujuh hingga delapan bulan.

Mereka mengaku tetap komitmen lakukan pencegahan sedini mungkin. Seperti dikatakan oleh Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufik Lukman Nur Hidayat SIK bahwa pihaknya dan pihak pihak terkait telah melakukan pesiapan dalam menyikapi prakiraan cuaca tersebut.

Selain itu ia juga telah meminta kepada seluruh perusahaan dan masyarakat agar terus bekerjasama dan bersinergi agar Meranti dapat terhindar dari bencana tersebut. Terlebih himbauan dan ancaman juga dilakukan, hendaknya pesan sampai kepada pihak yang berpotensi menjadi penyebab utapa Karhutla.

"Karena jika kedapatan kami tidak akan segan-segan untuk menindak secara hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan,"ujarnya.

Ia dan Pemda Meranti siap melaksanakan komitmen 2020 program mencegah asap dan Riau Zero Api. "Jadi, mari kita bersama-sama mewujudan program tersebut dengan kolaborasi stakeholder dalam pencegahan ini,"harapnya.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook