SELATPANJANG (RIAUPOS.CO)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti persiapkan skenario dalam menyambut kepulangan para jamaah haji. Dari gambaran yang diterima Riaupos.co, para jamaah tiba di tanah Riau diperkirakan 4 Agustus 2022 mendatang.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Safrizal, di ruang kerjanya, Kamis (28/7/2022). Dibeberkannya, penyambutan 65 orang jamaah itu akan dilakukan secara langsung oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM di Asrama Haji Pekanbaru, Riau.
"Dari Madinah ke Riau mereka harus transit ke Bandara Hang Nadim Batam, Kepri, menuju Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Riau. Turun dari pesawat para jamaah akan dibawa langsung ke asrama haji," ungkapnya.
Di Asrama Haji Pekanbaru, seluruh jamaah akan diskrening kesehatannya dari penyakit seperti Covid-19. Tentunya rangkaian pengecekan kesehatan, salah satunya menggunakan metode Swab PCR.
"Jika terdapat jamaah yang positif Covid-19 dengan gejala berat atau sakit parah, maka akan ditangani langsung di Pekanbaru. Yang tidak sakit atau terdapat Covid-19 dengan gejala ringan akan mendapat perawatan di Meranti. Minimal mereka akan menjalani proses karantina," bebernya.
Walaupun demikian hingga saat ini melalui laporan rutin yang ia terima, seluruh jamaah dalam kondisi sehat. Dan mudah-mudahan kondisi kesehatan jamaah tidak berubah hingga tiba di kediamannya masing-masing.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri SKm juga membeberkan langkah yang sama. Bahkan seluruh jamaah yang pulang akan diawasi oleh Puskesmas selama sepuluh hari pascakepulangan.
Dijelaskan Fahri, pengawasan secara berkala akan dilakukan langsung oleh pihak pusat kesehatan terdekat sesuai domisili atau kediaman masing-masing jamaah haji.
"Nanti yang aktif adalah petugas untuk melakukan pengecekan. Di sana petugas akan melihat bagaimana kondisi dari jamaah haji yang baru pulang, apakah ada gejala atau tidak setelah kepulangannya," jelasnya.
Ia tidak menyangkal, pemeriksaan nanti para jamaah yang baru pulang tetap akan diperiksa melalui embarkasi. Hanya saja pihaknya perlu mengambil langkah lebih untuk memastikan daerah agar aman dari sejumlah varian baru seperti Covid-19, Mars-Cov (Flu Unta), meningitis hingga penyakit menular lainnya. "Seperti Mars-Cov lebih berbahaya dari Covid, walaupun belum ada terjadi di Indonesia, namun perlu kita antisipasi," tuturnya.
Fahri menambahkan bahwa hingga saat ini kasus Covid-19 di Kepulauan Meranti masih nihil sejak beberapa waktu yang lalu. "Kasus kita saat ini masih nihil. Walaupun demikian kita tetap antisipasi dan persiapan untuk tempat isolasi serta sosialisasi untuk antisipasi Covid 19 tetap kita gencarkan," pungkasnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi