DUMAI (RIAUPOS.CO) - KANTOR Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Dumai menggelar review dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) di wilayah pelabuhan Dumai tahun 2022, Kamis (17/11).
Kepala KKP Kelas II Dumai Ismail Bakhri Siregar mengungkapkan, KKP berperan penting menjalankan tugas dan fungsinya dalam penanggulangan kedaruratan pintu masuk pelabuhan.
"Review dokumen rencana kontijensi yang dilakukan ini karena semakin banyak jumlah penyakit menular yang ada saat ini seperti Covid-19 yang terdiri dari berbagai varian yang harus selalu diwaspadai," katanya.
Dumai merupakan kota pelabuhan dan padat dengan lalu lintas kapal sangat rentan dengan berbagai penyakit menular. Oleh karena itu, perlu adanya rencana penanganan KKM yang kuat menghadapi ancaman penyebaran penyakit yang berpotensi pada kedaruratan kesehatan masyarakat.
Makanya dokumen yang sudah ada perlu di-review agar lebih lengkap dalam penanganan di lapangan. Tentunya kesemuanya itu tak hanya menjadi tugas dari KKP Dumai melainkan dukungan dari stake holder terkait sangat diharapkan agar penanganan KKM lebih cepat.
"Pertemuan tersebut digelar sebagai wadah penguatan koordinasi, memperoleh kesepakatan dan komitmen bersama dari berbagai pihak lintas sektor terkait, untuk menghadapi kemungkinan KKM di wilayah pelabuhan," tambah Ismail.
Lebih lanjut, Ismail menambahkan, dalam rencana kontijensi ini akan tampil peran dari masing-masing instansi seperti KSOP selaku koordinator di pelabuhan, Imigrasi, Bea Cukai, peran dari Pelindo dan peran dari seluruh stakeholder.
Nantinya dokumen kontijensi penanganan KKM ini dibuat secara bersama-sama dan ditandatangani secara bersama-sama untuk bersinergi. "Kita ingin menyempurnakan dan memperbaiki rencana kontijensi ini dengan adanya pengalaman baru dalam penanganan Covid-19. Sehingga diharapkan memperkaya dan memperbaiki agar lebih bagus," sebutnya.
Seperti aturan dan prosedur kedatangan kapal khusus dari luar negeri harus didahului dengan pemeriksaan kesehatan oleh KKP. Langkah itu, untuk memastikan pertama awak kapal atau kru alat angkut dan barang yang diangkut dalam status sehat.
Sementara itu, Wali Kota Dumai H Paisal SKM MARS berharap review dokumen kontijensi ini lebih akurat dalam penanganan keadaan kedaruratan yang mungkin terjadi di pelabuhan Dumai.
"Dumai merupakan daerah rawan, karena selalu disandari kapal-kapal asing dari berbagai negara. Oleh karena itu dia meminta pada KKP dan stake holder untuk bersama-sama melakukan upaya penanggulangan agar masyarakat Dumai terhindari dari serangan wabah penyakit menular," tutur Paisal.
Ia juga berharap, pertemuan ini akan menghasilkan dokumen rencana kontijensi yang memuat kemampuan dan tanggung jawab seluruh stake holder sesuai kewenangan dalam upaya penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu pelabuhan Dumai.
Selain itu, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Kepelabuhan KSOP Dumai Capt Agus Arifianto mengatakan, virus Covid-19 yang melanda Indonesia selama dua tahun lebih telah membuat kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia internasional.
Pelabuhan Dumai sebagai salah satu pintu masuk negara yang tersibuk di Indonesia khususnya di Riau diharapkan memiliki tim kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan.
Pelabuhan Dumai sangat potensial terjadinya KKM mengingat tingginya mobilitas pelayaran antarnegara dan jumlah pelaku perjalanan yang tiba dan berangkat di pelabuhan Dumai. Dalam pertemuan ini diharapkan menghasilan sinergi sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing dalam penanganan kasus kegawat daruratan.(mx12/hen)
Laporan RPG, Dumai