MERANTI (RIAUPOS.CO) - Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil meraih juara pertama predikat terbaik Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting 2021 tingkat Provinsi Riau.
Sebelumnya Kepulauan Meranti telah meraih beberapa penghargaan dalam penekanan angka stunting. Di antaranya peringkat I daerah yang menerapkan Aksi Konvergensi Stunting 1-4 dengan poin 39, peringkat I kabupaten paling inspiratif dalam penuntasan stunting dengan poin 37,9. Penghargaan itu pun dijadikan motor penggerak hingga misi zero stunting dapat terwujud dengan cepat.
Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil menyampaikan bahwa apa yang dicapai dalam konvergensi pencegahan stunting 2021 ini sudah sesuai dengan target dan harapan.
Untuk itu Adil menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada tim yang telah berkerja keras telah melaksanakan intervensi penurunan stunting terintegrasi 2021, dan seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan konvergensi pencegahan stunting. "Upaya penanggulangan stunting telah diupayakan oleh Pemkab Kepulauan Meranti dan telah menunjukkan hasil yang memuaskan," ujarnya, Kamis (27/5).
Angka stunting di Meranti turun menjadi 10 persen pada tahun ini dari 12 persen pada 2020 dan itu masih jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 30,8 persen artinya masih di posisi aman.
Pada penyusunan RKPD 2021, isu stunting telah menjadi program prioritas utama. Sebelumnya Kepulauan Meranti telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu lokus (lokasi), penuntasan masalah stunting di Indonesia. Untuk itu sesuai dengan komitmen dari pemerintah daerah, Meranti melalui OPD terkait menargetkan 2021 akan bebas stunting.
Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti dr H Kamsol menambahkan jika program stunting ini telah menjadi program utama mereka dalam membentuk generasi yang lebih baik ke depan.
Selain mereka, pihak perusahaan swasta juga ikut berpartisipasi mendukung program yang dimaksud. Salah satunya adalah PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)
Peran dalam menyalurkan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu dan biskuit dalam rangka mendukung pemulihan stunting untuk 51 posyandu di 20 desa yang berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tasik Putri Puyu.
Community Development (CD) Head, BR Binahidra Logiardi mengatakan RAPP berupaya bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung program penurunan stunting.
PMT dan peralatan posyandu diberikan guna memperbaiki asupan gizi balita dan pelayanan kesehatan di posyandu. Selain itu, bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan terhadap kesehatan masyarakat, terutama ibu dan bayi.
"Program ini sangat memerlukan dukungan berbagai pihak, pemerintah, ibu-ibu PKK, para kader posyandu, pihak puskesmas untuk saling memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah tersebut. ini merupakan salah satu visi dari APRIL 2030, di mana perusahaan berfokus pada upaya menurunkan prevalensi tengkes (stunting) pada anak balita di Provinsi Riau," ujarnya.(wir)