(RIAUPOS.CO) - Sin Cia atau Tionghoa peranakan Kepulauan Meranti melaksanakan persiapan penyambut perayaan Imlek 2572 atau tahun baru Cina, 12 Februari 2021 mendatang.
Biasanya perayaan dikemas dengan festival perang air atau cian cui menjadi salah satu pemikat yang tak lazim ditemui seantero negeri. Setiap tahun iven ini menjadi pemikat belasan ribu wisatawan domestik dan mancanegara.
Mendekati waktunya, sejumlah persiapan pun dilakukan. Langkah itu mengingat tahun baru Imlek kali ini akan berlangsung di tengah pendemi Covid-19.
Sehingga dapat dipastikan tahun baru Imlek kali ini tampaknya tidak semeriah tahun sebelumnya. Pasalnya Paguyuban Tionghoa Kepulauan Meranti bersama unsur terkait telah sepakat untuk meniadakan sejumlah helat rutin.
Keputusan itu tertuang dalam rapat koordinasi dilaksanakan di Grand Indobaru, Rabu (27/1) sore. Demikian disampaikan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kepulauan Meranti Wanandi Salim.
Dibeberkannya rapat itu dihadiri Kapolres Kepulauan Meranti Kapolres Meranti AKBP Eko Wimpiyanto SIK, Sekretaris Yayasan Umat Beragama Budha (YSUBB) Tjuan An SH, Ketua Matakin Djalius, Ketua Majelis Tri Dharma Sakti Handos, serta Kadisparpora Kepulauan Meranti Risky Hidayat STP MSi.
"Rakor ini sebagai persiapan penyelenggaraan tahun baru Imlek di tengah situasi pandemi Covid-19. Tentunya harus benar benar menjadi rumusan agar tidak memperburuk situasi. Kita harus menahan diri agar wabah ini segera berlalu. Untuk itu Imlek kali ini tentu tidak semeriah tahun lalu, karena ada pembatasan dan ada juga iven yang ditiadakan," ujarnya.
Adapun helat yang ditiadakan ungkapnya meliputi, sembahyang dan pawai Dewa Co She Kong keliling kelenteng. Seterusnya iven perang air atai cian cui, arak-arakan barongsai, dan kembang api.
Sementara itu, untuk pelaksanaan ibadah tetap dilakukan di masing masing kelenteng, namun harus menerapkan protokol kesehatan. Mulai menyediakan alat ukur suhu tubuh, cuci tangan, mengenakan masker dan jaga jarak.(ade)
Laporan Wira Saputra, Meranti