(RIAUPOS.CO) - umlah penumpang di Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan, Kabupaten Kepulauan Meranti pascalarangan mudik Idulfitri 1442 H lalu mengalami penurunan, Senin (24/5) ini.
Akses buka tutup yang diterapkan beberapa hari sebelum ini, juga sudah tidak diberlakukan oleh petugas di pelabuhan. Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Kepala KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt M Ridha, melalui Petugas Keselamatan Berlayar Suharto kepada Riau Pos di hari yang sama.
“Hari ini (kemarin) sudah menurun drastis, namun belum bisa kami kalkulasi menjalang sore nanti. Yang jelas tidak seperti sebelumnya sempat membuat kami kewalahan mengatur prokes, karena peningkatan jumlah penumpang dua kali lipat dari hari biasanya. Sehingga terpaksa akses keluar masuk kami buat pola buka tutup, tapi hari ini tidak lagi,” ujarnya.
Lonjakan penumpang beberapa hari sebelumnya, juga diperkuat dari data yang dilansir oleh petugas lalu lintas angkutan laut dan usaha kepelabuhanan, KSOP Kelas IV Selatpanjang, Ade Kurniawan.
Menurutnya, lonjakan penumpang yang mewarnai Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang terjadi sejak 19 Mei 2021 lalu dengan jumlah penumpang turun naik sebanyak 2053 orang hingga akhir pekan (23/5) lalu.
Menurutnya penumpang didominasi tujuan Kota Dumai, Kepri seperti tujuan Tanjungbalai Karimun hingga Batam. Menyusul tujuan Pekanbaru dan Bengkalis.
“Meningkat hari pertama dibukanya akses tujuan Kepulauan Riau dan Dumai Provinsi Riau. Dari data kami yang tiba tidak terlalu signifikan, masih normal. Yang berangkat ini memang ada kenaikan. Padahal jumlah normal pasca peniadaan mudik lalu hanya berkisar 700 sampai 800 orang penumpang saja,” ungkapnya.
Bahkan untuk mengantisipasi lonjakan itu sebelumnya terdapat penambahan armada seperti ke Dumai menjadi empat kapal yang siap langsung beroperasi dari Selatpanjang.
“Kita juga berterimakasih kepada pengguna jasa dan pihak kapal ada yang standby di sini sehingga penumpang langsung naik ke atas (kapal) tidak perlu lagi menunggu turun penumpang,” tuturnya.(ksm)
Laporan WIRA SAPUTRA, Meranti