SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Proyek belanja pembangunan fisik gedung fasilitas layanan perpustakaan umum yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kepulauan Meranti berdampak buruk pada infrastruktur jalan di Selatpanjang.
Akibat mobilisasi alat dan material proyek tersebut membuat sejumlah ruas Jalan Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, rusak. Kondisi itu juga tak dibantah pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Meranti.
Seperti yang disampaikan Plt Kepala Dinas PUPR Kepulauan Meranti, Rahmat Kurnia, Kamis (22/6) mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan oleh jajarannya di lapangan.
Artinya kondisi jalan tersebut saat ini sangat berisiko dan berbahaya bagi masyarakat, sehingga sejumlah ruas yang rusak telah diberikan tanda oleh PUPR. “Untuk sementara ini ada sembilan titik kondisinya bergelombang dan rusak berat, sehingga membahayakan dan berisiko bagi pengguna jalan,” ungkapnya, Rabu (21/6).
Dikatakannya, Jalan Banglas merupakan jalan kelas 3A dengan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton maksimal. “Seharusnya kekuatan jalan 8 ton hanya saja karena kondisi tanah kita gambut, jadi hanya bisa bermuatan empat sampai lima ton,” tuturnya.
Pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut sebelumnya kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, agar tidak ada terjadi kerusakan pada aset daerah selama pengerjaan proyek tersebut. “Sebelumnya kita sudah berkoordinasi secara lisan dengan mereka. Hal ini sudah kita sampaikan,” ucapnya.
Bahkan mereka juga telah menyurati Dinas Perpustakaan dan Kearsipan agar bertanggungjawab terhadap kerusakan jalan tersebut. “Intinya, surat kita permohonan perbaikan jalan yang dipakai untuk memobilisasi alat dan material. Karena memang dalam klausul kontrak pengerjaan, akses jalan tanggung jawab penyedia (kontraktor),” pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kepualauan Meranti, Perawati melalui Kepala Bidang Perpustakaan, Bakri Adnan juga ikut membenarkan. Namun kata dia, perusahaan pelaksana kegiatan bersedia melakukan perbaikan.
“Benar, tapi perusahaan rekanan bersedia melakukan perbaikan,” ujarnya didampingi Site Manajer PT Raja Mandala Utama Hernadi.
Ditambahkan Hernadi, pihaknya akan bertanggung jawab atas seluruh kerusakan yang ditimbulkan akibat mobilisasi matrial proyek yang mereka kerjakan.
Apalagi saat ini mobilisasi 600 batang tiang pancang sudah rampung. Namun perbaikan akan akan dilaksanakan setelah kegiatan salah satu ruas jalan oleh PUPR Kepulauan Meranti dilaksanakan. “Akan dilakukan perbaikan. Namun waktunya nanti. Kita tunggu kegiatan salah satu jalan yang dilaksanakan PUPR,” ujarnya.(wir)