SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Dewita (47) tampak sedikit kaku mengungkapkan isi hati setelah resmi menerima rumah baru yang akan ia dan keluarga tempati. Ibu rumah tangga tiga anak ini terbata lirih membeberkan rasa syukurnya.
Pasalnya selama dua puluh tahun menikah dengan Suhaimi (50) yang berprofesi sebagai tukang becak, ia tidak pernah terfikir atau membayangkan akan memiliki rumah sendiri.
"Sudah dua puluh tahun menikah dan pindah-pindah rumah. Menyewa. Dengan rumah bantuan ini tentunya dapat meringankan beban keluarga kami, karena tidak lagi menyewa," ujar Dewita di Depan Rumah Barunya, Jl Kauman Selatpanjang Timur, Kecamatan Tebingtinggi.
Terpisah, ungkapan yang sama juga datang dari Nilfianti didampingi suami Erpan pasca serahterima rumahnya di Jl Inpres, Keluarahan Selatpanjang Timur.
Nilfianti mengaku terharu sebab di usianya menjelang setengah abad, dia dan keluarga kini memiliki rumah layak untuk ditempati dari sebelumnya.
"Alhamdulillah, kami sangat senang dan bahagia atas bantuan yang diberikan ini. Dulu rumah kami sangat rusak, dinding sudah bolong-bolong. Hanya lantai saja yang bagus. Sekarang sudah bagus," ungkapnya.
Penyerahan kedua rumah ini langsung dilaksanakan oleh Kadis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti, Mardiansyah SSTP MAP, Rabu (22/12/21) siang. Selain dia, kegiatan itu juga diikuti oleh Kabid Perkim Sihazah dan Lurah Selatpanjang Timur Sucipto.
Mardiansyah mengatakan, rumah layak huni yang baru saja diserahkan kepada kedua keluarga tersebut, dibangun dengan mata anggaran yang berbeda. Untuk rumah keluarga Nilfianti dibangun dengan Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Riau. Sementara pembangunan rumah keluarga Dewita diakomodir melalui APBD.
Secara rinci, pembangunan rumah tidak layak huni yang bersumber dari Bankeu sebanyak 49 unit. Sementara melalui APBD sebanyak 24 unit. Selain itu juga terdapat 14 unit yang menerima program pembangunan rumah sehat layak huni.
Bahkan, pemerintah pusat melalui pemerintah daerah setempat juga mengakomodir sebanyak 61 unit perbaikan dan pembangunan baru rumah warga yang dianggap masuk dalam skala prioritas.
"Namun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat, " ungkapnya.
Ke depan, kata Mardiansyah lagi, Dinas PU akan tetap melanjutkan program yang dimaksud. Sedikitnya terdapat Rp 3 milliar telah dipersiapkan melalui burger sharing dengan APBN.
"Ini beda polanya dari tahun-tahun sebelumnya, karena sharing dana, APBD dengan APBN. Kita usulkan lebih kurang 300 unit untuk tahun 2022, mudah-mudahan ini dapat disetujui," kata Mardiansyah.
Diketahui, sejak 2016 silam hingga saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti telah berhasil membangun 343 unit rumah warga setempat. Sementara itu untuk peningkatan kualitas, 1588 unit berhasil mereka lakukan perbaikan.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Erwan Sani