KEPULAUAN MERANTI

Kapal Bermuatan 500 Ton Ikut Picu Turap Ambruk

Kepulauan Meranti | Sabtu, 22 Agustus 2020 - 10:26 WIB

MERANTI(RIAUPOS.CO) - Jajaran Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti Dedi Yuhara menyebutkan  beberapa penyebab ambruknya turap pelabuhan Camat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Seperti yang berlangsung, Senin lalu (17/8) dan menelan dua orang korban luka-luka.


Kepada Riau Pos, Dedi mengungkapkan aktivitas bongkar muat di sana tidak hanya dilakukan oleh kapal-kapal yang bermuatan di bawah 300 ton.

Dari laporan yang ia terima, Jumat (21/8) kapal bermuatan di atas 500 ton juga ikut bertambat dan melakukan aktivitas bongkar muat barang di turap tersebut.

"Tidak hanya di bawah 300 ton dari laporan yang saya terima kapal bermuatan di atas 500 ton juga bongkar di turap itu. Mestinya gak boleh karena mereka harusnya bongkar di Pelabuhan Pelindo," ujarnya.

Walupun demikian ia tidak menampik dilema terhadap sengkarut alih fungsi turap menjadi pelabuhan bongkar muat. Keberadaanya menjadi alternatif, karena Meranti belum memiliki pelabuhan rakyat (Pelra).

"Dilema memang, di samping kita tak miliki Pelra dan kondisi turap dan Pelabuhan Camat itu sudah tidak layak. Namun kita dan pengusaha perlu sarana bongkar muat. Namun sayangnya ada kapal bermuatan besar juga beraktivitas di sana. Jika runtuh ya wajar," ungkapnya.

Mereka sudah meminta OPD terkait untuk menutup segala aktifitas di sana. Terlebih dalam memberi izin operasional kepada pengusaha terkait.

Menyikapi itu juga, pekan depan mereka Komisi II DPRD Kabupaten Meranti akan hearing Dishub dan KSOP.(wir)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook