KARHUTLA

Waspada, 14 Ha Lahan Gambut di Meranti Jadi Abu

Kepulauan Meranti | Senin, 22 Februari 2021 - 12:02 WIB

Waspada, 14 Ha Lahan Gambut di Meranti Jadi Abu
Tim gabungan lakukan pendinginan titik api di lokasi karhutla Desa Sungai Gayung Kiri Dusun 3 RT 9/RW 5 Rangsang akhir pekan lalu. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Karhutla masih menghantui tim gabungan petugas pemadam Kepulauan Meranti. Ahad (21/2/21) malam, titik api tiba-tiba muncul di Desa Tanjung Gemuk, Kecamatan Rangsang. 

Sementara di tempat lain, proses pendinginan oleh tim gabungan masih berlangsung di Desa Gayung Kiri Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti sejak akhir pekan lalu (20/2/21). 


Kabar tersebut diterima Riau Pos, melalui Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Bismi Tambunan, Senin (22/2/21) pagi. Kondisi itu juga dipantau dari siaran informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru di waktu yang sama; satu titik panas di daerah setempat.

"Ya muncul titik api di Tanjung Gemuk tadi malam. Lokasi persisnya di tepi pantai. Hasil penanggulangan tim gabungan saat ini, api sudah padam. Luas lokasi yang terbakar tidak sampai satu hektar," ungkapnya. 

Saat ini dibeberkan Bismi, sejumlah tim gabungan yang melakukan penanggulangan di Tanjung Gemuk kembali bertolak ke Desa Gayung untuk membantu lakukan pendinginan karhutla yang berlangsung sejak beberapa hari belakangan. 

""Lokasi persisnya di Desa Sungai Gayung Kiri Dusun 3 RT 9/RW 5 di jalan poros Kecamatan Rangsang. Saat ini tim pemadam masih fokus di Desa Gayung kiri untuk melakukan pendinginan. Karena masih ada sejumlah asap kerap yang bermunculan. Pastinya tim tidak akan pulang selagi api benar-benar padam," ujarnya. 

Selain itu ia juga, mengaku jika tim gabungan sempat dihadapkan oleh sejumlah kendala, seperti intensitas angin kencang yang berubah-ubah, dan kontur gambut kekeringan. 

Ditanya penyebab kebakaran ia mengaku tidak tau secara pasti mengingat saat ini mereka sedang fokus lakukan pemadaman. "Penyebab kebakaran pastinya kami tidak atau. Tapi kabarnya masih dalam proses lidik oleh jajaran Polsek setempat," ujarnya.

Api muncul silih berganti. Seperti Jumat (19/2/21) lalu, kondisi yang sama berlangsung di Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur. 

Demikian ditambahkan oleh Kepala Seksi Karhutla dan Kecelakaan, BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus. Dari data yang ia lansir sejak Januari hingga 20 Februari 2021 tidak kurang dari 14 hektar hutan dan lahan yang terbakar di daerah setempat. 

Sebagai langkah antisipasi, Pemda Meranti telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla. "Kita sudah menetapkan siaga karhutla 2021 akhir pekan kemarin," katanya. 

Untuk itu ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan di daerahnya masing-masing, terlebih bagi pihak diingatkan jangan ada yang membuka lahan dengan cara membakar.

 

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook