SELAT PANJANG (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti getol dalam pengembangan sektor marikultur. Bentuknya budi daya kakap putih. Bahkan saat ini Kepulauan Meranti telah ditetapkan sebagai sentra kakap putih di Provinsi Riau.
"Kita sudah membuat kesepakatan dengan Pemprov Riau jika bahwa Meranti merupakan klaster kakap putih dan ditunjuk sebagai sentra," kata Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Meranti, Eldy Saputra, Jumat (20/11).
Untuk menindaklanjuti pengembangan potensi tersebut, ia mengaku jika Pemkab Meranti telah bekerja sama dengan DKP Provinsi Riau dan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam dalam kesepakatan perjanjian.
Tujuan utama dalam kesepakatan ini untuk kemudahan mendapatkan benih kakap putih di Riau. Bahkan untuk pelaku budi daya ikan lokal. "Kerja sama kita dengan BPBL Batam itu untuk rentang waktu tiga tahun. Terhitung 2020 hingga 2022 mendatang. Sementara dengan DKP Provinsi Riau, hingga masa jabatan Gubri berakhir," tuturnya.
Kata Eldy, UPT di bawah Direktorat Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut juga ikut membantu menyuplai bibit dan pendamping teknologi. Sedangkan DKP Provinsi Riau membantu persediaan fasilitas seperti kerambah jaring apung (KJA) untuk kelompok budidaya.
"Mereka telah memberikan bantuan sebanyak 180 ribu benih kakap putih. Bibit itu dikembangkan di kerambah 10 kelompok binaan kita. Tahun depan rencananya untuk 11 kelompok lagi," ungkap Eldy.
Untuk saat ini terdapat 23 kelompok binaan yang masuk dalam skala prioritas. Di samping itu masih terdapat kelompok lain yang belum tercover. Dan akan diakomodir setelah ini.
Ia mengakui memang kendala utamanya bibit dan sarana. Makanya secara bertahap ia berjanji akan berupaya memenuhi keperluan kelompok tersebut sesuai dengan kemampuan pemerintah.
Terkait pemasaran juga menjadi persoalan. Seperti belum optimalnya pemasaran lokal. Apalagi tembus hingga ke luar daerah.(ade)
Laporan: WIRA SAPUTRA (Selatpanjang)
