Sejak Januari, 100 Kasus DBD di Kepulauan Meranti

Kepulauan Meranti | Selasa, 21 Juli 2020 - 09:58 WIB

Sejak Januari, 100 Kasus DBD di Kepulauan Meranti
Said Hasyim

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Wakil  Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs  H  Said Hasyim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan menyikapi kondisi cuaca di Kepulauan Meranti telah memasuki musim pancaroba. Dengan demikian, Ia mengaku tidak mau ditengah pandemi Covid-19 yang kasusnya terus bertambah, juga diikuti oleh meningkatnya kasus DBD. 


“Makanya kita meminta masyarakat untuk terus memberlakukan pola hidup sehat. Gunakan masker, bisa memperhatikan kebersihan diri, rumah dan lingkungan tempat tinggal guna mengantisipasi segala virus. Seperti Covid-19, DBD dan penyakit lainnya,” ujar Sadi Hasyim, Senin (20/7).

Dilansir melalui data Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, sejak Januari hingga Juni 2020 terdapat 100 kasus DBD yang tersebar di sana. 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri SKM, merincikan hasil dari pengawasan dan pendataan yang dilaksanakan oleh beberapa puskemas. 

Menurutnya, angka tertinggi terjadi pada Januari 2020 dengan jumlah sebanyak 48 kasus, seorang di antaranya meninggal dunia. Lanjut Februari 2020 terdata 21 kasus, Maret turun menjadi 16 kasus dan terus menurun pada April dengan jumlah 4 kasus. 

Seterusnya sepanjang Mei 2020 naik dengan 5 kasus, terakhir Juni 6 kasus DBD yang tersebar di Kepulauan Meranti. Sehingga total kasus DBD di sana sebanyak 100 kasus.

“Dari 100 kasus DBD tersebut seorang di antaranya  meninggal dunia. Dari jumlah tersebut penderita yng mendominasi adalah anak-anak bawah umur,” ujar Fahri. 

Walaupun demikian kasus DBD di beberapa lokasi tersebut belum masuk kejadian luar biasa (KLB). Karena menurut Fahri, setiap penderita tidak terdapat di suatu titik tertentu, melainkan tersebar di beberapa kelurahan yang dinilai endemis. “Menyebar, tidak di satu titik,” ujarnya.(wir)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook