KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Anggota DPRD Kepulauan Meranti Tartib membantah menghindar ketika "diburu" Aliansi Mahasiswa Meranti Menggugat (AM3). Bahkan ia mengaku berniat akan mengundang dan menggelar pertemuan dengn AM3 awal pekan, Selasa (21/1) mendatang.
"Saya tidak menghindar. Kebetulan saya sedang sibuk. Ada kegiatan di Pekanbaru, akhir pekan lalu. Dan saat ini masih di kampung istri," ujarnya saat menghubungi Riau Pos, Ahad (19/1) melalui panggilan telepon.
Ia mengaku senang, mahasiswa mau tanggap dengan persoalan yang terjadi di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti. Terlebih mempertanyakan kebenaran terhadap pernyataannya tentang 20 persen THL fiktif di lingkungan terkait.
"Senang saya jika adik-adik mahasiswa bisa kritis seperti ini. Terlebih soal THL siluman itu. Rencana dua hari mendatang kita undang mereka untuk duduk bersama," ungkapnya.
Semula AM3 menuntut Tartib untuk menarik kembali pernyataannya soal 20 persen THL fiktif di lingkungan Pemda Kepulaua Meranti dan salah seorang di antaranya disebut berstatus mahasiswa.
AM3 memberi waktu 3x24 jam kepada Tartib untuk mengklarifikasi. Namun kehendak tersebut tak ditanggpi. Lantas para mahasiswa membuat aksi susulan, akhir pekna lalu (6/1/).
Ruang kerja Tartib di Komisi 1 DPRD Meranti didatangi. Namun ketika itu Tartib entah di mana. Mahasiswa, kecewa dan menduduki kursi politisi Gerindra tersebut.
Walupun demikian ia mengaku tetap tidak akan membeberkan by name by address THL fiktif kepada pihak manapun, selain kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Meranti.
Hingga saat ini ia masih bersikukuh terhadap keberadaan THL fiktif di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti benar adanya. Maka dengan begitu ia mengapresiasi langkah BKD yang telah memenuhi keinginannya untuk lakukan uji petik keberadaan THL.
"Iya kita apresiasi BKD. Karena mau uji petik keberadaan THL agar teratur semuanya. Jadi tidak ada lagi yang bodong. Saya siap kasi data ke BKD, tapi hanya ke BKD tidak pihak lain terlebih kepada mahasiswa," ungkapnya.(wir)