SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Beberapa desa di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti belum tersentuh akses sinyal telikomunikasi, hingga masih menyandang status blank spot oleh pemerintah daerah setempat.
Demikian disampaikan Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhlisin SKom, Ahad (18/9).
Ia mengaku, jika akses telekomunikasi di daerah tersebut akan dipenuhi secara bertahap. Karena kebijakan penuh berada di tangan pemerintah pusat, sementara di tingkat daerah hanya mampu mengusulkan saja.
Walaupun demikian, dominan dari 101 desa dan kelurahan yang tersebar di Kepulauan Meranti sudah memiliki jangkauan akses sinyal telekomunikasi. Hanya menyisakan belasan desa yang saat masuk dalam skala prioritas usulan dan pembangunan baru.
Kepala Bidang Aplikasi, Informatika dan Postel Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kepulauan Meranti Amat Safii MKom menambahkan, jumlah titik blank spot masih ada 10 desa.
Masing-masing Desa Sesap, Tanjung Darul Taqzim, Tanjung Kulim, Sungai Anak Kamal, Sungai Tengah, Topan, Anak Setatah, Sigomen, Bagan Melibur dan Desa Mengkikip.
Dari seluruh desa tersebut, dua desa di antaranya masih dalam progres pembangunan. Seperti Desa Tanjung Darul Taqzim Kecamatan Tebingtinggi Barat, dan Desa Sungai Tengah Kecamatan Merbau.
''Usulan terus dilakukan. Tahun ini dari 10 desa, dua diakomodir seperti Desa Tanjung Darul Taqzim dan Sungai Tengah. Prosesnya sedang dalam pembangunan,'' ungkapnya.
Ini tidak terlepas dari upaya pihaknya di pusat hingga pihak penyedia. Belum lama ini mereka mengunjungi Telkom Wilayah Riau Daratan untuk menindaklanjuti pemenuhan akses telekomunikasi menuju Meranti dengan layanan publik berbasis digital.
Bahkan 2021 lalu, jumlah blank spot itu terjadi pada 13 desa tersebar. Namun saban bulan menyusut dan mulai berkurang. Seperti, Desa Kepau Baru, Gabung Kiri, dan Sungai Cina sudah terpenuhi.(gem)