204 Juta DPT Pemilu Bermotif Politik Disebut Bocor, Begini Kata Menkominfo Budi Arie

Politik | Rabu, 29 November 2023 - 21:02 WIB

204 Juta DPT Pemilu Bermotif Politik Disebut Bocor, Begini Kata Menkominfo Budi Arie
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bersama Dirjen Aptika Semuel A. Pangerapan saat memberikan keterangan terkait Peluncuran Desk Pengawasan Pemilu 2024 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (28/11/2023).  (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengakui tengah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam menindaklanjuti dugaan bocornya 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024. Pernyataan itu disampaikan Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

"Ya, ini sekali lagi aparat penegak hukum dan BSSN, KPU, kami ini sedang berkoordinasi," kata Budi Arie.


Budi menyampaikan, pihaknya akan merujuk UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) untuk menindak tegas pelaku pembobolan data DPT di KPU RI tersebut. "Nah, pelaku pencurian atau pemanfaatan data secara tidak sah ini ya harus diproses secara hukum," tegas Ketua Relawan Pro Jokowi (Projo) ini.

Budi membantah ada motif politik di balik bocornya 204 juta data DPT Pemilu 2024. Ia menduga, itu hanya untuk kebutuhan komersial.

 

"Kalau motif kita berani jamin itu kepentingan komersil. Mau diperjualbelikan data itu. Kesimpulan sementara," ujar Budi.

Oleh karena itu, Budi meminta publik tidak resah akan adanya pembobolan 204 juta data DPT pada Pemilu 2024. Sebab menurutnya, motif pembobolan itu bukanlah politik.

"Cuma meyakinkan ini enggak ada motif politik, ini motif bisnis. Karena supaya publik jangan resah dulu," ucap Budi.

Sebagaimana diketahui, KPU tengah diterpa isu kurang sedap. Situs resmi KPU dilaporkan kembali menjadi korban peretasan oleh hacker dengan nama anonim "Jimbo".

Hacker tersebut mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut. Jimbo juga menawarkan data yang berhasil dia dapatkan seharga USD 74.000 atau hampir setara Rp1,2 miliar.

Sebelumnya pada 2022, peretas Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data pemilih dari website KPU. Kali ini akun anonim "Jimbo" tersebut juga membagikan 500 ribu data contoh yang berhasil dia dapatkan pada salah satu postingannya di situs BreachForums yang biasa dipergunakan untuk menjual hasil peretasan.

Tak lupa, situs tersebut menampilkan beberapa beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ sebagai verifikasi kebenaran data yang didapatkan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook