SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Setelah terbitnya kebijkan pemotongan gaji beberapa bulan lalu, tenaga harian lepas (THL) atau yang kerap disebut honorer di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, juga akan melalui ujian kompetensi.
Alasan pemerintah daerah setempat kondisi itu dipicu oleh banyak posisi tenaga non-PNS terkait tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Demikian disampaikan Sekda Meranti Dr H Kamsol, kepada riaupos.co, Kamis (19/8/21).
"Ya, benar. Kemungkinan besar akan kita lakukan. Semacam uji kompetensi lah supaya kita mengetahui talenta yang dimiliki oleh mereka (honorer, red)," sebut Kamsol.
Nantinya, teknis pengujian akan dilakukan hampir sama dengan psikotes yang kini dijalani oleh PNS di Meranti. Hanya saya ini diberlakukan khusus untuk honorer.
Ditambahkannya, tes tersebut juga bertujuan mendorong seluruh sektor atau OPD dapat bekerja lebih cepat dan tepat. Tentunya para pekerja yang diperlukan pun harus mempunyai kriteria yang sesuai dengan penempatannya nanti.
"Banyak target yang harus diselesaikan dengan cepat. Maka dari itu kita akan memberlakukan uji kompetensi. Sebab sebagaimana kita ketahui, di Meranti jumlah ASN terbatas, jadi kita memanfaatkan tenaga non-ASN," akunya.
Kamsol mengakui bahwa ijazah tak bisa menjadi pedoman kinerja para honorer. Sebagian dari mereka bahkan memiliki pengalaman di bidang yang tak sesuai dengan tamatan.
"Contohnya, ada sebagian dari mereka yang lulusan teknik, tapi penempatan mereka di administrasi pemerintahan. Itu kan tidak sesuai. Tapi mungkin saja mereka lebih berpengalaman di bidang itu, tentu ini jadi pertimbangan kita untuk mempertahankannya," tutur Kamsol.
Jika tak ada aral melintang, Desember tahun ini akan akan diberlakukan tes tersebut. Untuk penguji, Pemkab Meranti akan bekerjasama dengan Universitas Riau (UNRI).
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Erwan Sani