MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan Meranti tidak terawat. Kondisi itu hasil pantauan Riau Pos pasca serah terima jabatan direktur lama dr Ria Sari kepada yang baru Fajar Triasmoko ST MT.
Sampah non organik dan organik berserakan di sejumlah titik drainase pintu belakang bangunan hingga ke taman. Kuat dugaan sampah sampah tersebut tidak dibersihkan sejak lama.
Sama halnya di lokasi taman atau ruang terbuka hijau yang tidak jauh dari sana. Tidak hanya sampah, kotoran hewan ternak (kambing) warga juga berserakan.
Selain itu, sejumlah lampu penerangan jalan dan taman juga rusak. Sebagian besar kos bohlam yang tersebar di area luar RSUD rujukan itu tampak pecah. Sementara di dalam gedung, toilet ruang rawat inap yang kotor dan tak terawat jadi sorotan. Kondisi itu diperparah oleh pasokan air yang kurang bagus atau berbau tak sedap.
Kondisi ini tidak ditampik oleh Plt Direktur RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti Fajar Triasmoko ST MT. Semula ia mengaku telah mengetahuinya setelah proses serah terima jabatannya selesai. "Benar. Setelah melakukan serah terima jabatan kemarin saya juga telah memanggil seluruh petugas untuk menyusun rencana perbaikan kinerja struktur," ujarnya kepada Riau Pos, Jumat (19/2/21) sore.
Terhadap persoalan sampah ia berjanji akan menggesa pembenahan tata kelola taman dan kebersihan luar gedung, dalam waktu tiga hari ke depan. Bahkan dari delapan orang petugas kebersihan Fajar mengungkapkan akan mendatangkan dua orang petugas kebersihan RTH LAMR khusus membenah taman tersebut.
Terhadap ternak warga masuk ke taman, sementara waktu akan dibangun pagar seadanya. "Dari kayu dulu. Jika yang permanen nanti masuk program jangka panjang," tuturnya.
Untuk lampu yang rusak telah dilakukan pemetaan dan akan segera dilakukan perbaikan dan penggantian. "Lampu langsung kita ganti hari ini. Termasuk kebersihan toilet juga akan terus di supervisi agar kebersihan di luar dan di dalam benar-benar nyaman untuk semua" ujarnya.
Pada dasarnya ia mengaku benar benar memanfaatkan sisa masa jabatannya sebagai Plt bermanfaat hingga direktur definitif duduk. Sehingga pasca jabatan tersebut ditinggalkan, kenyamanan pengunjung menjadi standar penting untuk pimpinan setelahnya.
Laporan: Wira Saputra (Meranti)
Editor: Arif Oktafian/Eka G Putra
