(RIAUPOS.CO) - Pengelolaan barang milik daerah (BMD) tidak hanya sekadar pengelolaan administratif semata, tetapi lebih kepada meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Seperti kendaraan dinas yang sudah mencapai batas atau masa akhir manfaatnya.
Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui jasa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Dumai, baru saja merampungkan proses lelang kendaraan dinas (randis) tahap pertama dan kedua. Untuk tahap pertama berlangsung pada 6 Juli 2022, sedangkan untuk tahap kedua 16 Agustus 2022.
Dari dua kegiatan tersebut, 67 unit berhasil dijual dan telah menjadi milik para peserta atau pembeli. Demikian disampaikan Kabid Aset BPKAD Kepulauan Meranti Wan M Ramahendra kepada Riau Pos, Selasa (16/8) sore. “Untuk tahap kedua baru saja selesai,” ujarnya.
Lelang yang dilaksanakan tersebut terpisah dalam dua tahap yang berbeda. Untuk tahap pertama jumlah kendaraan dinas bekas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yang masuk dalam daftar lelang sebanyak 69 unit.
Dari jumlah itu 59 unit di antaranya masuk dalam daftar penjaringan atau tawaran peserta yang dianggap sah dan sisa 10 unit kendaraan masuk dalam tahapan lelang kedua yang baru saja selesai dilaksankan. Hasilnya, delapan unit randis yang dilelang dimenangkan peserta lelang. Sisa dua unit lainnya masih menunggu instruksi dari kepala daerah.
“Untuk lelang tahap dua hanya delapan yang laku terjual. Sisa dua unit lainnya tidak. Untuk tindaklanjut terhadap sisa randis ini akan disampaikan kepada bupati. Kembali semua tergantung instruksi. Apakah lanjut atau sisa dua unit dikembalikan ke OPD terkait ke depan kita putuskan,” beber Rama.
Menyikapi hasil lelang tahap pertama dan kedua, Rama mengucapkan rasa terima kasihnya kepada KPKNL Dumai. Menurutnya, tanpa kerja sama baik dan maksimal tentu akan menghambat seluruh tahapan yang dianggap telah berjalan sesuai dengan target dan direncanakan sebelumnya.
“Sekali lagi kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada KPKNL. Tanpa mereka tentu kami akan kesulitan,” ujarnya.
Adapun tujuan dari lelang ini dibeberkan Rama sebagai upaya pelepasan aset milik pemerintah daerah, mengingat randis yang dilelang masih memiliki nilai ekonomis. Selain itu jika tidak dihentikan penggunaannya, justru akan membebani keungan daerah.
“Biaya pemeliharaan yang tidak sedikit dan tidak sebanding dengan manfaat yang didapat. Suatu aset dapat dihentikan penggunaannya karena aus, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang semakin berkembang, ketinggalan jaman, rusak berat, hilang, tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) atau masa kegunaannya telah berakhir. Artinya, cukup banyak pertimbangan pendukungnya,” jelasnya.
Bahkan dengan adanya pelelangan kendaraan dinas, peserta atau pembeli lelang dapat memanfaatkan kembali barang yang sudah habis masa pakai dari mereka. Sehingga kendaraan mereka anggap tidak layak itu hendaknya dapat memberikan nilai lebih pada pembeli lelang maupun bagi negara dalam bentuk tambahan pendapatan asli daerah (PAD).
Pasalnya, pascarampung pelaksaan lelang tahap pertama, diungkapkan Rama, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil meraup tambahan PAD dengan nilai Rp2.315.208.000. Sementara tahap kedua estimasi dari KPKLN Rp416.451.000
“Jadi total keuntungan yang akan masuk sebagai tambahan PAD Rp2.731.659.000. Tambahan itu masuk kedalaman pendapatan lain-lain,” ujarnya
Pejabat Pelelang Ahli Pratama KPKNL Dumai Lola Vita Loka Purba juga mengucapkan terima kasihnya kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti karena telah mempercayai KPKNL dalam kegiatan terkait. Apalagi dalam tahapan yang telah dilaksanakan sejauh ini tidak tidak ada kendala hingga berpotensi menjadi penhambat proses lelang.
“Paling tidak apa yang dilaksanakan Pemkab Kepulauan Meranti dapat menjadi rujukan dari daerah lain agar roda pemerintahan berjalan dengan efektif dan efisien. Tidak ada kendala karena pejabat aset Pemkab Kepulauan Meranti tertib administrasi dan tepat waktu setiap proses yang dilaksanakan,” ujarnya.
Menanggapi seluruh tahapan lelang randis ini, Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM upresiasi upaya seluruh pihak yang terlibat. Bahkan, ia mengaku hasil yang diperoleh, jauh dari gambaran ekspektasinya jauh sebelum ini. Pasalnya, dominan kendaraan yang dilelang benar-benar masuk dalam kategori tahun produksi 2011.
“Alhamdulillah. Tentunya kita bersyukur karena mampu melampaui ekspektasi saya sebelumnya. Karena saya cukup tahu kondisi dari fisik seluruh kendaraan yang kita lelang tersebut. Untuk itu kita apresiasi kerja seluruh pihak yang terlibat,” ujarnya.
Menyikapi sisa dua unit randis yang belum terjual, Adil mengaku belum punya rencana sebelum menerima laporan resmi dari jajaran. “Nanti kita diskusikan kembali dengan pejabat teknisnya. Yang jelas kita tunggu saja apakah dinilai kembali agar bisa dilaksanakan lelang lanjutan, dikembalikan ke OPD atau kita hibahkan. Artinya kita pertimbangkan kembali. Karena untuk tahap kedua ini saja baru saja rampung,” terangnya.(wir)