WABAH CORONA

Jika Tak Mau ODP Bertambah di Kepulauan Meranti, Tutup Semua Pintu Masuk

Kepulauan Meranti | Jumat, 17 April 2020 - 02:22 WIB

Jika Tak Mau ODP Bertambah di Kepulauan Meranti, Tutup Semua Pintu Masuk
Jajaran tim medis mengenakan APD menuju rumah ODP untuk melakukan Rapid Tes di Keluraran Selatpanjang Kota Kabupaten Kepulauan Meranti.(WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

MERANTI (RIAUPOS.CO) - Di tengah pandemik Covid-19, Sekretaris DPC Badan Pemantau Kebijakan Publik (BPKP) Kepulauan Meranti, Agus Suliadi SH minta Pemda setempat, agar segera menutup pintu masuk dari daerah terjangkit. Dengan demikian diharapkan dapat memutus mata rantai orang dalam pemantauan (ODP) hingga status lebih parah lagi terhadap virus corona ini.
 
Agus Suliadi SH mengungkapkan tidak ada alasan bagi Pemda untuk menerbitkan kebijakan tersebut. Apatah lagi asalan ekonomi. "Tak ada alasan. Apalagi jika alasannya soal ekonomi. Kita harus pintar memilah antara trayek keberangkatan orang dan barang sehingga tak salah langkah. Makanya, Pemda harus tutup itu," ujarnya.  
 
Seperti diberitakan sebelumnya, melalui Pj Sekda Bambang Suprianto mengaku pemda belum mau menempuh kebijakan menutup pintu untuk jalur domestik. Alasannya akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat.
 
Menanggapi hal itu Agus tersenyum. Ia menilai saat dampak ekonomi sudah terasa. Dan akan lebih terasa jika keputusan itu diterapkan kepada kapal barang atau sembako. Namun tidak untuk arus kedatangan jalur domestik antar daerah. Apalagi dari daerah terjangkit. 
 
"Trayek kapal domestik yang harus ditutup sementara, karena resikonya yang sangat besar. Untuk kapal barang biar saja berjalan seperti biasa," ujarnya. 
 
Menurutnya pandemi Covid-19 tidak bisa dipandang enteng, apalagi untuk daerah transit seperti Kepulauan Meranti. Jika ada yang warga  positif maka ia menilai proses penyebarannya akan sangat cepat. Ia menggambarkan, Meranti ini hanya kota kecil yg semua fasilitas umumnya masih terbatas. Artinya semua masyarakat menggunakan fasilitas yang sama.
 
"Sebenarnya tidak ada kata lain dalam situasi seperti ini. Pemerintah melalui gugus tugas harus menutup sementara pintu pelabuhan dengan meliburkan keberangkatan datang dan pergi utuk sementara waktu. Saya rasa inilah cara paling aman untuk mengantisipasi wabah Covid-19,"  ujarnya. 
 
Jika langkah itu tidak segera diambil, asumsinya jumlah orang dalam pantauan  (ODP) Kepulauan Meranti akan terus bertambah. Pasalnya kedatangan dari daerah terjangkit terus berlangsung hingga saat ini. 
 
Dari data yang dihimpun melalui posko gugus tugas Covid-19, ODP Kepulauan Meranti berjumlah 5.053. Jumlah itu terdiri dari 873 ODP masih dalam pantauan. Sementara sisanya 4.180 telah selesai dipantau. 
 
“Untuk PDP berjumlah 4 orang, dua negatif dan dua lagi masih menunggu hasil pemeriksaan. "Belum ada yang positif. Dua itu masih diperiksa statusnya jelang menunggu hasil Swap," pungkasnya.
 
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: EGP









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook