TANGANI ABRASI MEKONG

Bupati Adil: Jika Bermasalah Tangkap Saja Saya

Kepulauan Meranti | Rabu, 15 September 2021 - 18:30 WIB

Bupati Adil: Jika Bermasalah Tangkap Saja Saya
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H M Adil didampingi Kapolres AKBP Andi Yul LTG MH SIK saat supervisi vaksinasi massal di Taman Cik Puan Tebingtinggi. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H M Adil membantah jika penanggulangan abrasi di Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat, menggunakan uang negara.

Walaupun demikian ia tidak menampik jika penanganan abrasi yang dilakukannya itu termasuk dalam kawasan atau lahan miliknya yang baru saja ia ganti rugi dengan warga setempat.


"Saya beli tanah itu karena ditawari oleh warga setempat. Karena kondisi tanah itu sudah tergerus abrasi dan mereka butuh uang untuk mencari tempat tinggal baru. Saya kasian, ya saya bayar saja," ungkapnya kepada Riaupos.co, Rabu (15/9/21).

Ia mengaku kecewa isu miring yang beredar terhadap upaya tersebut di media sosial. Merasa difitnah jika penanganan itu dilakukan demi kepentingan pribadi menggunakan uang negara.

"Sebetulnya tidak harus ribut-ribut di media. Kawan-kawan pergi ke polres aja, langsung clear barang itu," ujarnya di dampingi Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG MH SIK pasca supervisi vaksinasi masal di Taman Cik Puan Kecamatan Tebingtinggi.

Ia menegaskan rehabilitasi pesisir patai mekong tersebut murni menggunakan uang pribadi. Inisiatif tersebut dipicu setelah melihat kondisi abrasi di daerah setempat kian parah.

"Dulu saya sering duduk di situ. Karena lama tidak ke sana, kemarin saya ke sana melihat kondisi abrasi di sana, hati saya mulai terenyuh. Di bawah rumah warga sudah air laut semua. Mereka mengeluh ketakutan semua. Tak bisa tidur. Bahkan ada yang pindah ketempat saudaranya," ungkapnya.

Dipicu oleh kondisi tersebut, ia pun mengaku berinisiatif untuk melakukan penimbunan menggunakan sampah yang dari TPA Desa Gogok, dengan benteng potongan batang kelapa mengunakan dana pribadi.

"Sekali lagi saya tegaskan itu semuanya pakai uang kantong saya. Karena sejauh ini untuk penanganan abrasi memang tidak menjadi wewenang kita selaku pemerintah daerah. Makanya saya inisiatif coba-coba pakai uang pribadi," ungkapnya.

Bahkan ia mengaku sanggup berhadapan dengan penegak hukum jika memang kemudian hari penanganan tersebut terindikasi menyebabkan kerugian negara.

"Kalau ini nanti bermasalah dihadapan pak kapolres ini tangkap saja saya. Tangkap saja bupatinya," ujarnya.

 

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Erwan Sani

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook