MERANTI(RIAUPOS.CO) - Jumlah pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah yang tersebar di lingkungan Kabupaten Kepulauan Meranti bertambah banyak. Jika 2019 lalu hanya berkisar 15 orang, awal tahun 2020 meningkat menjadi 80 orang.
Kondisi itu dibentur oleh minimnya keberadaan calon kepala (cakep) yang mengantongi nomor unik kepala sekolah (NUKS). Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagaan Dinas Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Meranti, Triyono kepada Riau Pos, Kamis (14/1/21) siang.
“Meningkat dari tahun sebelumnya. Jika sebelumnya hanya 15 orang, saat ini telah ada 80 orang jabatan kepala sekolah yang diisi oleh Plt. Banyak yang telah pensiun, dan tidak ada pengganti mengantongi NUKS,” ujarnya.
Kondisi ini tersebar satuan pendidikan tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).
Selain itu ia juga tidak menampik jika kondisi tersebut akan berdampak kepada mutu pendidikan atau kualitas pendidikan daerah setempat. Pasalnya seluruh wewenang Plt terbatas oleh status.
“Wewenangnya dibatasi. Termasuk menandatangani ijazah, itu harus dan wajib seizin kepala dinas atau pejabat pembina kepegawaian,” ungkapnya.
Upaya untuk mensertifikasi para calon kepala sekolah tersebut juga telah lama menjadi target mereka. Namun langkah tersebut kerap terbentur oleh kemampuan anggaran daerah.
“Anggaran daerah kita belum kuat. Pasalnya untuk mengikuti ujian sertifikasi, memang harus dibebankan oleh APBD. Termasuk pada tahun anggaran 2021 ini juga tidak dianggarkan,”ungkapnya.
Walupun demikian, Tri mengaku jika pihaknya akan kembali mengusulkan pada anggaran perubahan. Jika tidak juga memungkinkan, pihaknya akan kembali mengusulkan pada tahun anggaran selanjutnya, yakni 2022 mendatang.
“Kita selalu berupaya maksimal dan tak bosan bosan mengusulkan itu. Jika tidak di perubahan tentu tahun depan kita teruskan,” ujarnya.(wir)