Meranti Kembali Kehabisan Stok Vaksin Covid-19

Kepulauan Meranti | Rabu, 14 Juli 2021 - 19:17 WIB

Meranti Kembali Kehabisan Stok Vaksin Covid-19
Sosialisasi vaksinasi yang dilakukan jajaran Satlantas Polres Kepulauan Meranti turun ke jalan, beberapa pekan lalu. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

MERANTI (RIAUPOS.CO) - Kekosongan stok vaksin Covid-19 kembali warnai Kabupaten Kepulauan Meranti. Kondisi tersebut berlangsung sejak Rabu (14/7/21) pasca sisa 19 vial rampung disalurkan ke target sasaran.

Informasi ini diterima Riau Pos melalui Juru Bicara Satagas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Meranti Fahri SKM di hari yang sama. Ia mengaku belum bisa memberi gambaran kapan pendistribusian vaksin selanjutnya dilakukan oleh pihak terkait.

"Hari ini habis setelah sisa 19 vial digunakan pekan kemarin. Kapan didistribusikan belum tahu, karena kami belum ada koordinasi pasca permohonan pendistribusian dilakukan," ungkapnya.
Baca Juga :Lonjakan Kasus Covid-19, Kemenkes Minta Pemda Waspada

Ia mengaku sedikit kebingungan untuk memenuhi vaksinasi disamping telah bergulirnya pengetatan arus keberangkatan yang mewajibkan vaksinasi terhadap warga yang keluar masuk di daerah tersebut. 

"Tadi banyak juga yang menghubungi saya mau berangkat tidak diperbolehkan karen belum vaksin. Sementara stok vaksin kita tidak ada. Makanya kita akan berupaya maksimal untuk memenuhi persediaan. Dalam waktu dekat kita akan kembali berkoordinasi dengan satgas Provinsi Riau," ungkapnya.

Selain tidak bisa melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat, hal lain yang dikhawatirkan dengan tidak adanya vaksin adalah terlambatnya pemberian vaksin dosis kedua bagi masyarakat yang telah menerima dosis pertama.

Adapun total vaksin yang telah mereka terima secara kumulatif berjumlah 5.350 vial. Dari jumlah tersebut dibeberkannya terdapat 1920 vial singel dosis, dan 3.440 multi dosis. 

Terhadap ralisasi vaksinasi Satgas Covid-19 Kepulauan Meranti menerima target sebesar 40.184 sasaran, dengan rincian mulai dari SDM kesehatan, masyarakat umum hingga usia remaja.

Dari data yang diterima realisasi vaksinasi untuk SDM Kesehatan tahap pertama sebanyak 1.137 dosis,  sedangkan tahap dua sebesar 1.006 dosis. Lanjut kepada petugas publik tahap pertama 13.422 dan tahap dua 6.526 dosis. Untuk sasaran lansia, tahap pertama 2.333 dan tahap kedua 934 dosis.

Sementara untuk masyarakat renta tahap pertama 1.657 dan tahap kedua 23. Dan masyarkat renta tahap pertama 1.644, tahap kedua 406 dosis. 

Lanjut realisasi untuk masyarakat umum tahap pertama 7.173 dan tahap kedua 1.387 dosis dan juga terdapat vaksinasi remaja tahap pertama 10 dosis dan tahap kedua masih kosong.

Terkait hal tersebut Fahri mengatakan tidak ada masalah bagi masyarakat menerim vaksin dosis kedua, walupun terlambat dari jadwal dari jadwal setelah pemberian vaksin pertama.

"Memang dengan rentan waktu 14 hari dan ada 28 hari bagi lansia (menerima vaksin dosis kedua, red) itu yang jadi permasalahan. Tapi sebenarnya tak masalah terlambat dua atau tiga hari," ungkapnya.

Saat ditanya apakah ada dampak bagi yang terlambat mendapatkan vaksin dosis kedua, dirinya mengatakan dari informasi yang diterima saat ini tidak ada konsekuensi akan hal tersebut.

"Tidak ada konsekuensi terlambat vaksin dosis kedua. Jadi belum ada informasi pasti terkait hal itu." ujarnya.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang) 

Editor: Erwan Sani









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook