WABAH CORONA

Tes Swab Warga Desa di Timur Selat Malaka Ini Gagal

Kepulauan Meranti | Minggu, 14 Juni 2020 - 03:50 WIB

Tes Swab Warga Desa di Timur Selat Malaka Ini Gagal
Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti.(GOOGLE)

MERANTI (RIAUPOS.CO) - Pengambilan sample tes swab gagal dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-Kepulauan Meranti di Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu. Banyak warga yang menjadi target yang akan diambil sample tes swab, Kamis (13/6/2) lalu malah menutup pintu rumah. Bahkan kabarnya ada yang menghadang mereka menggunakan senjata tajam, alias Sajam. 

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto kepada Riau Pos, Sabtu (13/6/20) siang. Namun ia membantah jika para medis dihadang oleh Sajam. 


“Ada penolakan iya. Tapi kalau dihadang pakai senjata tidak benar itu. Mereka takut dan tak mau di ambil sample swab-nya. Kami datang merela malah tutup pintu rumah," bebernya. 

Ia mengaku semula target Tim Gugus Tugas akan mengambil 200 sample tes swab. Karena ada penolakan, pihaknya hanya bisa melaksanakan rapid tes kepada puluhan orang warga setempat yang berada timur Selat Malaka dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia ini.

"Jadi kita hanya bisa melakukan rapid tes saja. Itupun hanya puluhan orang saja, karena mereka tidak mau diambil sample swab," ujarnya. 

Hasil dari rapid tes tersebut diungkapkan Misri tidak ditemukan warga yang reaktif.

Seperti diketahui Desa Bandul menjadi pusat episentrum kasus Covid-19 di Kepulauan Meranti. Pasalnya seluruh pasien terjangkit dengan jumlah sebanyak 12 orang di Meranti berasal dari desa tersebut. 

"Ada puluhan orang warga yang kita rapid tes secara acak di desa tersebut. Namun tidak seorangpun yang reaktif," ujarnya. 

Menurutnya hasil dari kegiatan itu menjadi salah satu indikator untuk mencabut status PSST di Desa Bandul untuk menuju status new normal. Walaupun indikator lain sudah memenuhi syarat dengan tingkat pasien terjangkit yang stagnan, sisa seorang pasien positif. 

"Iya kan semua pasien terjangkit berasal dari Desa Bandul. Sekarang sisa satu, karena yang lain sudah sembuh. Makanya harus benar benar dipastikan kondisinya. Mana tau ada yang tercecer, makanya kita adakan kegiatan itu biar tidak ada lagi gelombang kedua saat now normal ditetapkan," bebernya.

Berdasarkan analisis situasi yang terdiri dari beberapa indikator, seperti indikator epidemiologi, kesehatan publik hingga indikator pemenuhan fasilitas kesehatan, Ia mengungkapkan jika pemerintah daerah kabupaten akan mencabut status PSST tersebut. 

"Berdasarkan beberapa indikator itu, SK PSST akan segera dicabut oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, atau pak bupati Irwan Nasir. Terlebih masa status itu berakhir besok dan tidak akan diperpanjang," ujarnya. 

Selain menyisakan seorang pasien terjangkit, secara rinci perkembangan percepatan penangan Covid-19 di Meranti saat ini menyisakan 231 ODP dari jumlah total 8.209 ODP yang telah selesai dipantau. 

"Sisa ODP kita tinggal 231 orang saja lagi. 7978 ODP telah selesai dipantau. Positif sisa 1 orang. 11 orang pasien yang positif telah sembuh," bebernya.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook