SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Meninggalnya seorang balita berusia empat tahun asal Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti yang dititipkan orang tua kandungnya bekerja di Malaysia, mengundang perhatian warga.
Balita yang menghembuskan nafas terkahir pada Rabu (11/8/21) sekira Pukul 13.00 WIB lalu, dianggap tidak wajar. Hal ini dipicu setelah beredarnya gambar sejumlah bagian tubuh korban yang dipenuhi luka memar.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul MH SIK tak membantah informasi yang diterima Riaupos.co, Jumat (13/8/21) siang tersebut. Namun ia mengaku belum bisa membeberkan secara rinci kronologis kejadian.
Untuk mendalami kejanggalan terhadap penyebab meninggalnya balita tersebut, Andi Yul mengaku telah memerintahkan jajarannya yang mana ikut didampingi oleh sejumlah jajaran Biddokkes Polda Riau melakukan otopsi jenazah korban.
"Tadi jajaran kami sudah turun untuk mengangkat jenazah balita yang dikebumikan kemarin, untuk diotopsi," ujarnya.
Ia juga tidak menyangkal jika jajaran kepolisian telah memeriksa orang tua asuh balita yang berinisial Ny SY, pasca dititipkan orang tua kandung korban inisial Ny MI bekerja di Malaysia.
"Ini masih laporan awal dari Polsek, sementara saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Jadi belum fix betul," ungkapnya.
Dihimpun Riaupos.co, terdapat luka memar di tubuh balita itu melalui gambar yang sempat beredar. Dengan demikian warga menduga korban meninggal tidak wajar.
Walupun demikian, berdasarkan pengakuan orang tua asuhnya, korban meninggal dunia karena panas tinggi 10 hari sebelumnya. Bahkan dari pengakuannya balita itu mengidap penyakit abses, atau bisul di kepala sejak Juli 2021 lalu.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi