12 Sekolah di Kepulauan Meranti Lolos sebagai Sekolah Penggerak

Kepulauan Meranti | Kamis, 11 Agustus 2022 - 11:11 WIB

12 Sekolah di Kepulauan Meranti Lolos sebagai Sekolah Penggerak
Suardi, Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti. (ISTIMEWA)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan belasan sekolah binaan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai sekolah penggerak.

Status tersebut diterima pasca evaluasi terbuka yang diikuti seluruh sekolah yang tersebar di Indonesia rampung. Hasilnya, 12 sekolah di Kepulauan Meranti berhasil menyandang predikat sebagai sekolah penggerak. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti Suardi MPd kepada Riau Pos, Rabu (10/8).


Diungkapkannya, 12 sekolah tersebut mulai dari, TK Negeri Tanjung Sama, TK Aisyiyah Bustanul Athfal, SD Negeri 1 Insit, SD Negeri 3 Selatpanjang Timur, SD Negeri 8 Tenan, SD Negeri 9 Bagan Melibur. Lanjutnya, SMP Negeri 1 Tasik Putripuyu, SMP Negeri 2 Merbau, SMP Negeri 3 Merbau, SMP Negeri 2 Rangsang Barat, SMP Negeri 2 Rangsang, dan SMP Negeri 2 Tebingtinggi.

"Kami berbangga hati dan mengucapkan selamat kepada seluruh kepala sekolah yang terlibat. Karena sebelum ini kami tidak menargetkan jumlah sekolah yang lolos. Apalagi besarnya jumlah yang ikutserta, karena terbuka untuk seluruh Indonesia.

Bahkan masuk dalam verifikasi fakual tahap pertama saja sudah cukup. Tapi hasil akhir, belasan sekolah kita dianggap mampu dan memenuhi kriteria, hingga dinyatakan lolos. Jangankan belasan, satu sekolah saja masuk kita sudah bangga luar biasa. Karena semakin tinggi peserta semakin kecil peluang karena pogram ini diikuti sebagaian besar sekolah di Indonesia," ungkapnya.

Ditambahkan jajarannya, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas), Ira Selda Fitri SIP MPA, sekolah penggerak ini fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang meliputi kompetensi kognitif dengan literasi dan numerasi, serta nonkognitif atau karakter. Semua itu diawali dengan SDM yang unggul mulai dari kepala sekolah melalui verifikasi faktual oleh kementerian terkait.

Khusus di Kepulauan Meranti terbuka perdana di kesempatan pada angkatan ketiga. Dalam angkatan ini, 291 orang kepala sekolah ambil kesempatan dan bagian. Tentunya langkah ini menindaklanjuti atensi Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM.

Namun cerita Ira, dari jumlah tersebut untuk ferivikasi awal dominan kepala sekolah tersingkir. Hanya menyisakan 41 kepala sekolah yang berpeluang untuk mengikuti tahapan lanjutan. "Yang daftar 291, lolos 41 untuk ikut tahapan lanjutan mulai dari menjalani pelatihan pembekalan hingga ujian," ungkapnya.

Dan hasil dari seluruh tahapan hanya 12 sekolah dinyatakan lolos, yang nantinya kata Ira, mereka akan mendapatkan dampingan pengembangan langsung melalui tenaga ahli dari kementerian.

Manfaat itu tentunya tidak terlepas oleh upaya mereka untuk meningkatkan mutu sekolah itu sendiri. Seperti menuju sekolah dengan sistem pembelajaran digitalisasi.

"Tidak hanya pendampingan yang akan berlangsung selama tiga tahun, sekolah terkait juga akan menjadi atensi pengembangan oleh kementerian dari segi bantuan keuangan. Pastinya kucurangan anggaran yang besar mendukung suksesnya program profil pelajar Pancasila oleh Kemenbudristek," bebernya.

Terpisah Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM mengucapkan selamat atas hasil yang diterima belasan sekolah terkait. Kata dia, prestasi tersebut salah satu tahapan menuju Meranti Cerdas, namun tidak hanya berlaku pada kepala sekolah, tapi harus didukung oleh seluruh guru dan wali murid.

Dia berharap, sebagai sekolah penggerak benar-benar bisa merubah paradigma pendidikan di Kabupaten Kepulauan Meranti agar lebih maju dari sebelumnya.

Kepala sekolah harus mampu mengembangkan potensi yang ada menjadi inovasi dan kreativitas. Tenntunya tetap berada di bawah bimbingan dan binaan kementerian yang diharapkan tidak hanya label dan merek program saja tanpa dampak dalam peningkatan kualitas pendidikan daerahnya. "Sekolah penggerak kan hanya label saja. Tujuannya melahirkan anak-anak yang punya profil Pancasila menuju Meranti Cerdas," tuturnya.

Ia mengaku selalu mendorong kepala sekolah dan guru untuk melakukan transformasi diri dan meningkatkan kualitas di satuan pendidikannya. Kemudian, menularkan pada satuan pendidikan di sekitarnya. Sebab, semua sekolah diberi kesempatan mengikuti program baik. Tidak hanya program kementerian, tapi daerah seperti program kuliah gratis.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook