SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pihak PT Imbang Tata Alam selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) eksploitasi migas di Kepulauan Meranti memastikan kebocoran pipa minyak mentah yang berlangsung pekan lalu tak berdampak pada lingkungan.
Kondisi ini disampaikan Communication & Government Affairs Manager PT Imbang Tata Alam, Chairul Achsan kepada Riau Pos, Selasa (7/3). Menurut dia, lokasi kejadian berada di Sumur TB, Kecamatan Darul Takzim, Tebing Tinggi Barat.
Dikatakannya, rembesan minyak tersebut berawal dari adanya kebocoran pada selang penyalur minyak atau flexible hose yang terjadi pada pada Kamis (2/3) lalu.
Lokasi kebocoran terletak pada rute lapangan TB menuju kapal penampung minyak (oil barge) yang bersandar di pelabuhan mereka.
Setelah mendapati adanya kebocoran tersebut, tim produksi bersama Tim SHE segera mengambil tindakan dengan melokalisir area kejadian. "Tim bekerja selama 24 jam untuk memastikan ceceran minyak dapat dikumpulkan dan dibersihkan kembali," ungkapnya.
Untuk penanganan penanggulangan pascakejadian, pihaknya juga telah berkoordiansi dengan pihak SKK Migas Sumbagut dan pemerintah daerah setempat.
"Alhamdulillah selama proses pekerjaan pembersihan minyak tersebut dilakukan, operasional PT Imbang Tata Alam tetap berjalan normal. Manajemen mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi untuk mengatasi kejadian tersebut dengan baik," ungkapnya.
Kepala Dinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti, Syaiful Bakhri mengaku telah menerima aduan terhadap persoalan tersebut. Bahkan dua hari kejadian sudah ada warga desa yang melapor kepada mereka.
"Laporan sudah kami terima pascakejadian. Bahkan laporan persoalan yang sama kami terima lebih dari satu laporan," ungkapnya.
Memastikan status atas laporan tersebut, jajaran Dinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti sudah turun ke lapangan. Pengawasan di pimpin Kabid Lingkungan Hidup
Hasil pengawan memang benar sempat terjadi kebocoran. Penanggulangan rembesan minyak mentah terkendali sesuai dengan standar operasional prosedur.
"Tumpahan minyak tidak menyebar dan telah disedot kembali pada area kerja yang telah mereka antisipasi jika ada kecelakaan kerja," tambahnya.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang