BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Bersempena Hari Kesehatan Nasional (HAN) tahun 2022. Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar melakukan konvergensi stunting dan bakti sosial pelayanan kesehatan 2020.
Dengan menyerahkan berbagai bantuan dari Pemkab Kampar, Sekda Kampar Drs Yusri MSi membuka secara resmi kegiatan tersebut yang dipusatkan di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, Kamis (27/10/2022).
Sebelum memberikan arahan, Sekda Yusri terlebih dahulu menyerahkan berbagai bantuan dari pemerintah melalui dinas terkait dari PT Pertamina Hulu Rokan berupa PMT ibu hamil dan balita, serah terima bedah rumah, bantuan sambungan air bersih kerumah, BLT dana desa tahap III, bantuan telur, serta bantuan makanan berbahan ikan.
Yusri menyampaikan bahwa sejauh ini Pemkab Kampar melalui TPPS Kampar sudah melakukan berbagai upaya yang efektif dengan intervensi gizi melalui program nasional, daerah, dan desa sebagai penyedia layanan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, dengan sasaran utama rumah tangga 1.000 hari pertama kelahiran (HPK) yang dimulai dari ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan.
Yusri menambahkan, terkait stunting, Pemkab Kampar akan terus berkomitmen dalam pencegahan yang menitik beratkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan bergizi (makanan).
‘’Kami berharap, beberapa kegiatan tersebut nantinya dapat mempengaruhi asupan gizi, status kesehatan serta mampu mengurangi faktor risiko penyebab stunting terhadap keluarga berisiko,’’ jelas Yusri.
Yusri berharap, dimana hal ini searah dengan tujuan pembangunan desa dalam peningkatan kualitas hidup manusia, kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Untuk itu, diperlukan partisipasi masyarakat dalam ditingkatkan, memastikan konsumsi asupan gizi, serta keterjangkauan layanan.
Selaku ketua TPPS Kampar, Yusri juga berharap, beberapa kegiatan tersebut dapat mempengaruhi asupan gizi, status kesehatan serta mampu mengurangi faktor risiko penyebab stunting terhadap keluarga berisiko.
Yusri menegaskan bahwa anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Untuk itu mari dirawat, kawan dan jaga mereka, agar mereka kelak bisa merawat bangsa ini.
Sementara itu Kadis kesehatan kampar Zulhendra Das'at menyampaikan, bahwa saat ini ada lima strategi nasional dalam pencegahan stunting yang dilakukan pemerintah.
Dimana hal ini meliputi, komitmen dari kementerian sampai ke desa, peningkatan komunikasi perubahan prilaku, peningkatan konveregensi interverensi spesifik dan sensitif, serta penguatan dan pengbangan sistem.
Kemudian juga diikuti delapan koveregensi dengan melalukan identifikasi sebaran stunting, menyuarakan rencana kegiatan, menyelenggarakan rembuk stunting, memberikan kepastian hukum kepada desa untuk menjankan program, memastikan ketersediaan kader yang membantu, meningkatkan sistem pengolahan data, melakukan pengukuran pertumbuhan balita, serta melakukan review pengolahan data.
Selain Sekda Kampar, hadir juga Kepala Perwakilan BKKBN Prov Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi, Kamenag Kampar Ahmad Fuadi, Kadis Sosial Drs Muhammad MSi, Kadis PMD Lukmansyah Badoe, Kepala PPKBP3A Drs H Edi Afrizal, Camat XIII Koto Kampar Zulfikar.
Usai kegiatan Sekda Kampar dan rombongan melakukan peninjauan kelokasi pelayanan kesehatan, sunatan massal.
Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)
Editor: Eka G Putra