(RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar terus bergerak menyalurkan berbagai bantuan kepada masyarakat. Menjelang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diputuskan Menkes RI pada Selasa (13/5) lalu, berbagai bantuan telah disalurkan. Mulai dari beras cadangan, sembako hingga berbagai bantuan alkes lainnya.
Terbaru, sejak awal pekan dimotori langsung Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Pemkab Kampar telah menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD). Pada Rabu (13/5), Bupati juga lansung turun ke Desa Sungai Tarap, Kecamatan Kampar. Didampingi sejumlah pejabat, bupati langsung menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut.
Bupati menyebutkan, kehadiran dirinya merupakan simbolis bahwa bantuan tersebut sampai langsung kepada yang berhak. Kehadirannya juga memastikan penerima merupakan warga yang sebelumnya belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah. Dirinya juga ingin lebih dekat melihat kondisi masyarakat selama penerapan pembatasan sosial yang selama ini sudah dilaksanakan di Kabupaten Kampar.
“Kami ingin kembali memastikan bahwa kepala desa yang diawasi oleh camat, bahwa penerima BLT-DD ini benar-benar sesuai dengan kriteria penerima. Bantuan ini harus tepat sasaran. Ketepatan sasaran penyaluran ini oleh setiap kepala desa menjadi catatan penting bagi kami sebagai pemerintah daerah,’’ tegas bupati.
Bantuan langsung tunai ini sendiri diberikan kepada warga miskin yang belum menerima bantuan sejenis seperti PKH atau bantuan lainnya seperti bantuan pangan non tunai (BPNT). Karena bantuan ini dalam bentuk tunai, bupati juga mengingatkan warga agar uang tersebut dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bukan untuk memenuhi selera.
“Bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan berturut-turut sejumlah Rp600 ribu perbulan. untuk itu manfaatkanlah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jangan pula sampai dapat informasi ada yang dibelikan ke rokok,’’ pesan bupati.
Pemkab Kampar, dipastikan bupati akan terus berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat dan warga tidak mampu akibat dari Pendemi Covid-19 ini.(adv)