TERKAIT PENYEBAB MELEDAKNYA TUNGKU PT RPS

Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor

Kampar | Rabu, 10 Juni 2020 - 09:08 WIB

Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor
PT Riau Perkasa Steel diambil dari pintu depan. Dok RIAUPOS.CO

(RIAUPOS.CO) - Polisi masih mendalami penyebab meledaknya tungku pelebur besi PT Riau Perkasa Steel (RPS). Polres Kampar dan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) turun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki kecelakaan kerja pabrik peleburan besi yang beralamat di Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu itu. Penyebab ledakan keras yang terdengar hingga 1 km tersebut, masih diselidiki.

‘’Sementara masih dilakukan pemeriksaan Labfor untuk mengetahui penyebabnya. (Estimasi waktu selesai) pemeriksaan tergantung hasil Labfor,’’ sebut Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid saat dikonfirmasi wartawan terkait perkembangan kasus tersebut, Selasa (9/6).


Pemeriksaan terhadap lokasi ledakan itu sendiri berlangsung dari pagi hingga siang kemarin. Polisi ikut memeriksa sejumlah saksi dan membawa sejumlah barang bukti.

Pemeriksaan ini sendiri untuk memastikan penyebab ledakan. Kepolisian juga akan mendalami apakah ledakan disertai kebakaran itu ada unsur kesengajaan ataupun kelalaian.

Garis polisi masih terpasang di lokasi hingga pemeriksaan selesai di lokasi siang kemarin. Ledakan itu sendiri tidak menghambat aktivitas pabrik peleburan besi tersebut. Hanya tungku pelebur yang meledak, Tungku IV yang tidak beroperasi dan digaris polisi.

Hingga keterangan resmi dari kepolisian keluar, belum ada keterangan resmi dari pihak PT RPS. Sementara terkait adanya tenaga kerja asing di perusahaan tersebut, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar belum merinci jumlah tenaga kerja asing di sana.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di tungku IV pabrik pelebur besi PT RPS. Diduga, ledakan tersebut diakibatkan tungku mengalami over heating (kepanasan). Ledakan tersebut membuat sejumlah penjaga tungku mengalami luka-luka.

Beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit. Tiga pekerja, termasuk satu tenaga kerja asing harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Mesra. Para korban menjalani rawat inap mengalami luka bagian pendengaran telinga.(ted)

Laporan Hendrawan Bangkinang

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook