Penetapan Tersangka Kasus Ledakan KPI RU II Dumai Tunggu Saksi Ahli Korosi

Riau | Kamis, 22 Juni 2023 - 09:42 WIB

Penetapan Tersangka Kasus Ledakan KPI RU II Dumai Tunggu Saksi Ahli Korosi
Asep Darmawan (ISTIMEWA)

RIAUPOS.CO - Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) terus menggesa penyelesaian kasus ledakan Kilang Pertamina Internasional  (KPI) RU II Dumai. Sebelumnya, polisi telah melakukan serangkaian penyelidikan. Pemeriksaan saksi-saksi juga telah dilakukan.

Terbaru, Korps Bhayangkara bakal melaksanakan gelar penetapan tersangka. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, tahapan penyelesaian kasus yang menyebabkan banyaknya rumah masyarakat rusak tersebut sudah sangat dekat.


“Ini sudah. Sebentar lagi ini. Kan kami mau gelar tersangka. Namun sebelum itu kami menunggu saksi ahli korosi. Jadi itu ada ahlinya. Ahli metarologi. Kami sudah bolak-balik ke Jakarta untuk mengecek apakah sudah selesai,” ungkap Kombes Asep, Rabu (21/6).

“Memang ahlinya membutuhkan waktu melakukan pengkajian ilmiah apakah terjadi korosi titik yang itu tadi. Sehingga menyebabkan bocor,” sambungnya.

Saat ditanya apakah pihaknya su­­dah mengantongi nama calon tersangka, mantan Kapolres Kampar ini menyebut sudah ada beberapa nama yang diduga bertanggung jawab atas terjadinya ledakan tersebut.

“Sudah ada (calon tersangka). Sia­pa-siapa yang membidangi itu. Itu gak salah itu ada dari Pertaminanya, itu ada dari sub kontraktornya. Itu le­bih dari satu. Apakah pertanggung­jawaban jabatan, atau pertanggungjawaban pelaksana,” terangnya.

“Kenapa laporan itu tidak ditindak lanjuti? Dalam gelar ini diketahui kenapa laporan pemeliharaan yang menyebabkan terjadinya kebocoran tidak ditindak lanjuti. Jadi (pihak) ini berpotensi jadi tersangka, (pihak) ini ada potensi. Nanti dari gelar ditentukan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kombes Asep juga sudah menerangkan kesimpulan penyebab terjadinya ledakan pada Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai. Di mana setelah melakukan investigasi mendalam sejak pascaledakan, Korps Bhayangkara menyimpulkan ledakan terjadi karena korosi pada pipa.

Kata dia, korosi yang terjadi menyebabkan kebocoran pada saluran hidrogen. Hal inilah yang disebut menjadi penyebab ledakan cukup besar pada kilang tersebut. ”Penyebab ledakan karena terjadi korosi pada pipa penyalur hidrogen. Sehingga ketika berbulan-bulan, pipa mengalami kebocoran kemudian terjadilah ledakan,” terangnya.

Korosi pipa penyalur hidrogen itu diduga kuat terjadi karena ada kelalaian pekerja saat proses pemeliharaan. Sebab di dalam teknis pemeliharaan dijelaskan secara terperinci bagaimana tata laksanakan pemeliharaan. Namun pihaknya menduga, pekerja yang melakukan pemeliharaan melalaikan beberapa proses. Sehingga terjadilah korosi pada pipa.

“Pipa yang telah diisolasi dengan kalsium silikit seharusnya dikunci agar meminimalisir masuknya air. Sebab, kalau tidak dibungkus dan kena air, maka diduga menurut pernyataan ahli, korosi terjadi lebih cepat,” jelas Kombes Asep.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook