BANGKINANG (RIAUPOS.CO) -- Lagi-lagi percobaan penipuan mengatasnamakan Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kampar kembali terjadi. Penipu ini menyasar sejumlah kepala sekolah serta organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar.
Modusnya, mengirimkan pesan berantai melalui sambungan WhatsApp untuk meminta sejumlah uang. Penipu berdalih pihak Kejari Kampar tengah berkoordinasi dengan pihak Kejati Riau. Penipu menyebut Kejaksaan Negeri Kampar memiliki kendala finansial dan meminta bantuan.
Penipu juga menyebut nama Sekda Kampar Yusri sudah memberikan bantuan untuk meyakinkan calon korbannya. Kajari Kampar Arif Budiman melalui Kasi Intel Rendi Winata membenarkan informasi tersebut.
Rendi Winata mengatakan bahwa akun WhatsApp yang digunakan oleh penipu tersebut sudah mencatut namanya sebagai Kasi Intel Kejari Kampar.
Akun WhatsApp itu mengirimkan pesan yang berisikan permintaan uang yang harus dipenuhi. Pesan berantai tersebut menyasar sejumlah kepala sekolah dan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar.
"Ini sudah kesekian kalinya, waktu saya baru baru pindah ke sini juga pernah terjadi," ujar Randi, Rabu (2/11). Rendi Winata mengatakan bahwa aksi penipuan itu sudah marak beberapa hari belakangan ini.
Bayangkan saja, kata Rendi, sejumlah OPD sudah menerima pesan yang berisikan permintaan bantuan. Rendi Winata pun mengimbau kepada seluruh OPD atau para kolega serta pihak terkait agar tidak percaya dengan modus yang dilakukan oleh oknum tersebut.
"Ini sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Saya minta semua pihak jangan ada yang percaya apabila ada oknum yang mengatasnamakan nama saya. Apalagi ada permintaan," katanya.
Rendi juga mengaku bahwa persoalan ini sudah disampaikan langsung kepada pimpinannya. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Menyikapi hal tersebut, Rendi menegaskan bahwa nomor yang digunakan oleh oknum itu bukanlah nomor yang dimilikinya.
Rendi Winata meminta agar seluruh masyarakat untuk berhati-hati karena itu merupakan modus penipuan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Jangan percaya apabila ada yang mengataskan nama saya. Itu tidaklah benar alias hoaks," jelasnya.
Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)
Editor: Rinaldi