BPBD MINTA WARGA WASPADA

Banjir Bandang Hantam Kampar Kiri Hulu

Kampar | Kamis, 02 September 2021 - 13:55 WIB

Banjir Bandang Hantam Kampar Kiri Hulu
Kalaksa BPBD Kampar H Dedy Sambudi S Kep MKes memeriksa rumah yang hancur dihantam banjir bandang di Desa Ludai, Kampar Kiri Hulu, Rabu (1/9/2021). (BPBD KAMPAR FOR RIAUPOS.CO)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) -- Memasuki September yang merupakan awal musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar siaga penuh. Apalagi sudah terjadi banjir bandang di salah satu wilayah pemukiman tepi sungai di Kampar Kiri Hulu dua hari lalu.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kampar H Dedy Sambudi S Kep MKes mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. "Kampar segera memasuki priode musim hujan mulai September ini. Sebagai wilayah yang rawan banjir di sejumlah wilayah, kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Persiapkan diri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam beberapa bulan ke depan. Kami berharap, tahun ini kita tidak mengalami banjir, namun semua harus tetap waspada," ungkap Dedy Sambudi, Kamis (2/9/2021).
     
Dedy baru saja pulang dari meninjau banjir bandang di Desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Sesuai perintah Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, sebut Dedy, pihaknya ingin memastikan kondisi terkini masyarakat terdampak banjir di sana. Kendati banjir cepat surut, namun sejumlah kerusakan terjadi selama banjir bandang singkat tersebut.
    
"Ada puluhan rumah dan lebih dari 100 kepala keluarga terdampak. Di sana memang wilayah sulit aksesnya. Harus menggunakan sampan untuk transportasi. Maka untuk wilayah rawan dengan akses sulit tersebut, sesuai perintah bupati, kami harus memberikan atensi lebih. Terutama terhadap kondisi masyarakat pasca banjir," sebut Dedy.
     
Pasca banjir bandang yang terjadi pada Rabu (2/9/2021) itu, lapor Dedy, masyarakat sudah beraktivitas normal. Pihaknya juga membawa logistik dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Dirinya berharap, seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah pemukiman tepi sungai di seluruh Kampar untuk lebih waspada sampai dua atau tiga bulan ke depan. '"Terus jalin komunikasi dengan pemerintah, kecamatan dan juga BPBD untuk mendapat penanganan lebih cepat," tutupnya.


Laporan: Hendrawan Kariman (Bangkinang)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook