”Kami sudah memeriksa seluruh data terkait nama-nama yang diberikan kepada kami itu. Tapi, sampai saat ini, kami belum bisa memastikan apakah nama-nama itu memang ada atau di mana lokasi mereka,” ungkap Andrae.
Diduga, para tersangka yang namanya sudah dikantongi polisi tersebut berasal dari Irak dan Syria. Sayangnya, tidak ada keterangan lain yang dimiliki polisi tentang mereka.
Setelah peringatan teror dicabut, polisi juga mengurangi jumlah personel yang mereka siagakan di pusat keramaian. Yang awalnya sekitar 550 personel menjadi sekitar 100 personel saja.
”Kami mengimbau masyarakat untuk kembali menjalankan aktivitas mereka dengan normal,” tegas Andrae. Meski demikian, polisi tidak mau lengah. Mereka akan langsung bertindak lagi begitu mendapatkan informasi baru.
Sebelumnya, Belgia dan Turki telah mengamankan masing-masing tiga dan dua tersangka teror yang diduga berkaitan dengan ISIS. Kamis lalu (31/12) Kepolisian Brussels menangkap enam pria yang diduga teroris. Setelah menjalani interogasi, tiga di antaranya lantas dilepaskan. Sementara itu, tiga yang lain ditahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Belgia juga membatalkan pesta tutup tahun di ibu kota.
Rabu lalu (30/12) Turki mengamankan dua pria yang diyakini akan melancarkan aksi bom bunuh diri di Kota Ankara. Sasaran mereka adalah perayaan tahun baru di Kizilay Square. Dua tersangka yang kini ditahan itu masuk ke Turki dari Syria. Sejauh ini, polisi masih memeriksa dua tersangka tersebut. Tapi, polisi tidak mau menginformasikan hasil pemeriksaan kepada publik. (hep/c6/ami)
Sumber: JPG/AFP/Reuters
Editor: Hary B Koriun