MUNICH (RIAUPOS.CO) – Pergantian tahun menjadi momentum yang menegangkan bagi beberapa negara di Eropa. Di antaranya, Jerman, Belgia, dan Turki. Itu disebabkan munculnya ancaman bom bunuh diri militan Negara Islam alias IS atau ISIS. Tapi, peringatan teror di Kota Munich, Jerman, akhirnya dicabut setelah berlaku beberapa jam.
Teror Paris yang merenggut 130 nyawa pada November lalu menjadi peringatan keras bagi Eropa bahwa ancaman ISIS bukan isapan jempol. Oleh karena itu, ancaman spesifik yang menyebut malam pergantian tahun sebagai momentum untuk mengacaubalaukan Benua Biru menuai reaksi serius. Aparat di negara-negara Eropa melipatgandakan kekuatan mereka.
Setelah Belgia dan Turki yang sibuk mengamankan ibu kota dan kota-kota besar mereka sejak akhir Desember, Jerman mendapatkan gilirannya. Jumat (1/1) Kepolisian Kota Munich memberlakukan status darurat di pusat-pusat keramaian. Termasuk stasiun. Selama beberapa jam, aparat menyisir dua stasiun kereta api terbesar Munich dan wilayah sekitarnya.
Namun, setelah melakukan pengamanan dan penyisiran selama beberapa jam, polisi tidak menemukan keganjilan. Mereka lantas memutuskan untuk mencabut peringatan teror.
”Secara garis besar, situasi dan kondisi Munich masih tetap sama, baik sebelum dan sesudah diberlakukannya peringatan teror tersebut,” terang Kepala Polisi Munich Hubertus Andrae kepada media.
Setelah dicabutnya peringatan teror itu, polisi masih tetap berjaga-jaga di kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa itu. Andrae memastikan bahwa keamanan masyarakat terjamin. Jujur, dia mengaku tidak bisa mengabaikan laporan intelijen tentang plot teror yang ditujukan ke kota sebelah selatan Jerman tersebut. Konon, ISIS akan melakukan aksi bom bunuh diri menjelang pergantian tahun.
Namun, sampai memasuki tahun baru, ancaman ISIS tidak terbukti. Maka, Andrae memutuskan untuk mencabut peringatan teror tersebut. Dengan demikian, aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Padahal, polisi sudah mengantongi lima sampai tujuh nama yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri. Laporan awal menyebutkan, mereka akan meledakkan diri di Stasiun Munich dan Stasiun Pasing.